Jakarta (Greeners) – Guna menjalankan Nawacita Presiden Joko Widodo terkait akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun turut berupaya memperkuat pertumbuhan perekonomian nasional. Diantaranya, menjalin kerjasama dengan negara lain untuk menjaring investasi di sektor kelautan dan perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, dalam menopang tugasnya, KKP telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 13.8 Triliun. Saat ini, infrastruktur yang tersedia dirasa masih kurang memadai. Oleh karena itu, KKP berkomitmen untuk memperbaiki konektivitas antar pulau.
Susi menyatakan untuk pengadaan sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016. Sebanyak 27 persen anggaran KKP dipergunakan untuk membiayai pembuatan pesawat patroli, kapal, mesin kapal penangkap ikan, ice flake machine dan peralatan industri pengolahan ikan.
“Anggaran itu digunakan untuk memaksimalkan persebaran sumber daya sektor kelautan dan perikanan menjadi lebih baik, terutama dalam hal mengoptimalkan pengelolaan rantai pasok. Kita juga tentunya membutuhkan keselarasan dan kerja sama dengan negara lain untuk mewujudkan visi misi ini,” ujarnya dalam acara The Marine and Fisheries Forum and Exhibition 2016, di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (11/01).
Selain itu KKP juga menjalankan mandat Nawacita terkait pemberantasan Illegal Unrated and Unregulated Fishing serta Nawacita soal kedaulatan pangan dan pengembangan ekonomi maritim dan kelautan. Implementasi dari ketiga Nawacita tersebut dituangkan dalam visi dan misi KKP, yaitu kedaulatan dengan misi pemberantasan IUU Fishing, keberlanjutan dengan misi kemandirian pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, serta kesejahteraan dengan misi pemberdayaan, daya saing, kemandirian dan keberlanjutan usaha.
Sebagai informasi, The Marine and Fisheries Business Forum and Exhibition 2016 akan berlangsung hingga tanggal 12 Januari 2016 di Jakarta. Tujuannya, berbagi informasi teknologi terkini di bidang kelautan dan perikanan dan penjajakan kerjasama investasi.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Duta Besar Negara Denmark, Norwegia, Kerajaan Inggris, Rusia, perwakilan Kedutaan Besar Australia, Ceko, Perancis, Jerman, Jepang, Swiss, Swedia dan Amerika Serikat serta pelaku usaha bidang pembuatan pesawat, kapal, mesin kapal, ice flake machine, dan peralatan mesin industri perikanan baik dalam maupun luar negeri.
Seluruh perwakilan 12 negara yang diundang akan memberikan paparan terkait teknologi terkini infrastruktur penunjang sektor kelautan dan perikanan, pertemuan konsultasi teknis dan pameran lima bidang usaha tersebut. KKP akan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas dalam lingkup perikanan tangkap, pengawasan laut, sistem rantai dingin, dan industri pengolahan, seperti kapal pengawas laut, termasuk pesawat terbang, kapal perikanan, galangan kapal, unit pembuat es, ruang pendingin, dan kapal pengolahan ikan.
Harapannya, pengadaan fasilitas-fasilitas ini akan memberikan manfaat yang besar khususnya terhadap nelayan kecil dan pelaku usaha perikanan secara umum, yang selanjutnya akan meningkatkan posisi daya saing bagi produk perikanan Indonesia dan keberlanjutan sumber daya perikanan.
Penulis: Danny Kosasih