Jakarta (Greeners) – Indahnya kekayaan alam bawah laut Wakatobi yang terletak di Sulawesi Tenggara, Indonesia menjadikan Taman Nasional ini sebagai salah satu destinasi wisata bahari utama dan ternama di Nusantara. Sayangnya, begitu masif dan maraknya kunjungan wisatawan tidak berbanding lurus dengan pelestarian lingkungan dan terumbu karangnya.
Bahkan, Bupati Wakatobi, Hugua kepada Greeners menyatakan bahwa saat ini terumbu karang yang ada di sana cenderung berada dalam kondisi yang kritis. Oleh sebab itu, Hugua beserta masyarakat Wakatobi memutuskan untuk menerima wilayahnya menjadi tuan rumah dalam puncak peringatan Coral Day 2015.
“Orang berpikir tidak ada masalah di Wakatobi. Padahal terumbu karangnya sedang dalam kondisi kritis. Oleh karena itu, kami sangat antusias menjadi tuan rumah. Gerakan melestarikan terumbuh karang memang sudah harus dimulai, khususnya dari warga Wakatobi sendiri dan kemudian juga wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi,” tegasnya saat di jumpai di Jakarta, Jumat (14/08) lalu.
Bahkan, pria yang pada bulan April lalu terpilih menjadi Ketua Jaringan Pemerintah Daerah Maritim Coral Triangle Initiative on Coral Reefs Fisheris and Food Securuty Maritim Local Government Network (CTI-LGN) ini berani menantang siapapun yang berani menghidupkan kembali terumbu karang di Wakatobi.
“Kita sangat membutuhkan bantuan, kerjasama dan kepedulian dari banyak pihak untuk menyelamatkan dan memulai gerakan save laut kita, save karang kita, demi kelanjutan generasi nanti,” tegasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Koordinator Coral Day Indonesia Ery Damayanti pun menyatakan berharap Coral Day bisa menjadi pengingat, bahwa selain menikmati keindahan bawah laut muncul kesadaran masyakat untuk melestarikan terumbu karang Indonesia yang sedang dalam keadaan 70 persen kritis.
Puncak peringatan Coral Day 2015 di Wakatobi sendiri, lanjut Ery, akan diselenggarakan pada 5 September 2015, bertepatan dengan konferensi internasional pertemuan kepala bupati Local Government Voices toward HABITAT III on a New Urban Agenda.
“Salah satu kegiatan Coral Day yaitu transplantasi karang dengan menenggelamkan ‘rumah ikan raksasa’, berupa instalasi karya seni terbuat dari besi berukuran 6 x 8 x 5 meter karya seniman Teguh Ostenrik dari Yayayasan Terumbu Rupa,” tutupnya.
Penulis: Danny Kosasih