Bengkulu (Greeners) – “Harimau itu sering ‘blank’, mungkin teringat dua anaknya yang ditinggal di hutan”,” kata dokter satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Erni Suyanti Musabine, Sabtu.
Pernyataan itu diutarakannya setelah mengamati perilaku harimau betina yang diberi nama Elsa, yang terpaksa diamankan petugas BKSDA karena terjerat pemburu liar.
Kaki kanan bagian depan bahkan sudah membusuk karena diperkirakan sudah tiga hari terikat di jerat berbentuk sling baja itu.
“Harus segera diamputasi, karena bakteri bisa menyebar ke bagian tubuh lain, dapat mengakibatkan kematian,” katanya.
Meski kaki kanan depan membusuk, dokter Yanti menilai fisik satwa langka itu cukup bagus, kulit tidak kusam dan badan gemuk.
Lebih rinci ia menjelaskan bahwa panjang tubuh harimau diperkirakan 1,5 meter, berat 70 kilogram dengan usia diperkirakan 3 tahun.
Penyelamatan satwa langka itu berawal dari informasi staf Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu yang tengah mengukur batas Hak Guna Usaha (HGU) PT Dinamika Selaras Jaya, perusahaan perkebunan sawit swasta di sekitar Desa Beriang Tinggi.
Informasi harimau terkena jerat diperoleh pada Selasa (2/4) malam dan tim mulai bergerak pada Kamis (3/2) siang.
Saat ini harimau tersebut diamankan di Kantor BKSDA untuk mendapatkan operasi atau amputasi kaki yang membusuk.