Malang(Greeners) – Operasi SAR terbuka pencarian pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux, resmi ditutup kemarin, Sabtu, sekitar pukul 18.30 WIB. Sudah sepuluh hari tim SAR gabungan menyisir lereng Semeru, namun keberadaan Lionel tidak ditemukan.
Lionel dilaporkan hilang oleh rekannya, Alice Guignard, yang juga sempat tersesat dua malam di kawasan Arcopodo saat turun dari Watugede, Gunung Semeru. Ia memutuskan turun sendirian karena tak kuat mendaki ke puncak Mahameru. Sedangkan Lionel memutuskan terus melanjutkan pendakian pada 3 Juni 2016 petang.
Alice yang ditemukan secara tidak sengaja oleh salah seorang pemandu melaporkan hilangnya Lionel ke Pos Ranupani pada 7 Juni 2016. Kedua pendaki asing ini mendaki sejak 3 Juni 2016 tanpa melapor ke petugas, atau masuk ke kawasan pendakian secara ilegal.
Hingga Sabtu, 18 Juni 2016, tim SAR dari berbagai unsur belum menemukan keberadaan Lionel. Bahkan, pencarian juga dilakukan menggunakan pesawat tanpa awak dari Basarnas.
BACA JUGA: Operasi Pencarian Pendaki Asal Swiss di Semeru Diperluas
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie, menyatakan, Operasi SAR terbuka otomatis berakhir setelah pencarian selama 10 hari. “Kalau dilanjutkan lagi, mau mencari di mana lagi?” kata John, Minggu (19/06).
Meski operasi SAR dihentikan, BB TNBTS belum mengevaluasi secara keseluruhan termasuk menentukan kapan pendakian ke Semeru dibuka kembali.
Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Hendro Wahyono menyatakan Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang telah pulang dari lokasi pencarian sejak Sabtu, 18 Juni 2016, petang.
BACA JUGA: Pembukaan Jalur Pendakian Semeru Dipadati 839 Pendaki
Di hari terakhir pencarian, tim dibagi menjadi dua dengan fokus pencarian disebar dengan tim pertama di sekitar Pal B dan tim ke dua menyisir di sekitar Air Terjun Gunung Jenggel dengan hasil nihil. “Operasi pencarian Lionel resmi ditutup dengan hasil pencarian sampai hari ke 10 nihil,” ujar Hendro.
Lionel Du Creaux merupakan pendaki ke tiga yang tersesat di lereng Semeru sejak jalur pendakian dibuka awal Mei 2016. Dua pendaki sebelumnya yang tersesat adalah pendaki asal Jawa Barat, yaitu Zirli Gita Ayu Safitri (17) dan Supyadi (27). Keduanya sempat tersesat lima hari dan ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan selamat di sekitar air terjun Gunung Boto.
Penulis: HI/G17