Jakarta (Greeners) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin serius dalam mengantisipasi banjir dan mengurangi genangan air saat musim penghujan dengan menargetkan pembangunan 2.000 sumur resapan di seluruh wilayah Jakarta pada Oktober hingga Desember 2013.
Untuk itu, pemprov telah menganggarkan sebesar Rp 150 miliar. Sedangkan tahun depan, direncanakan akan dibangun 4 ribu sumur resapan di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembuatan sumur resapan di ibu kota hingga September 2013 telah mencapai 30 persen dari target yang telah ditetapkan. Artinya, baru ada 600 sumur resapan yang dibangun di lima wilayah DKI Jakarta.
“Sekarang, pembuatan sumur resapan memang baru mencapai 30 persen dari target. Tetapi kami akan kejar terus hingga target 2.000 sumur resapan tercapai. Mudah-mudahan hingga akhir tahun ini target tersebut tercapai,” kata Jokowi saat meninjau pembuatan sumur resapan di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
Secara khusus, Jokowi meninjau langsung pembuatan sumur resapan di Tugu Proklamasi. Di lokasi tersebut, akan dibangun 10 titik sumur resapan untuk menampung air hujan. Setelah itu, Jokowi akan meninjau lokasi pembuatan sumur resapan lainnya. Yaitu sepanjang Jalan Rasuna Said, kawasan Monas, Jalan Gunung Sahari, Taman Mini, dan Jalan Kebon Sirih.
Pembuatan sumur resapan di masing-masing lokasi tersebut memiliki kedalaman yang berbeda-beda. Ada yang kedalaman sampai mencapai 60 meter hingga kedalaman 200 meter. Kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan struktur tanah di lokasi tersebut.
“Pembuatan sumur resapan di Jakarta dilakukan untuk mengurangi genangan air pada saat musim hujan. Dengan adanya sumur resapan, air hujan dapat ditampung di dalam sumur resapan. Dan paling tidak, kita juga punya cadangan air tanah saat musim kemarau nanti,” terangnya.
Beberapa lokasi pembuatan sumur resapan di antaranya, di kawasan Monas, Jalan Kebon Sirih, Jalan dan Rasuna Said. Bahkan sumur resapan juga dibuat di Istana Presiden. Namun pembuatannya hanya dibagian sisi Selatan saja, karena untuk sisi Utara tidak diperbolehkan, karena daerah steril.
Dalam menentukan lokasi pembuatan sumur resapan, pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum DKI.
“Karena Dinas PU tahu betul titik lokasi genangan air di ibu kota. Soalnya kami menargetkan pada akhir Desember pembuatan sumur resapan rampung. Tetapi jika ada masalah teknis maka bisa diperpankang hingga 50 hari,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso.
Pembuatan sumur resapan ini dikerjakan oleh pihak ketiga. Agar cepat selesai, pekerjaan dibagi menjadi lebih dari 20 paket. Pembuatannya sendiri sudah dimulai sejak awal tahun ini, yakni diawali di depan Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan. (G28)