Jakarta (Greeners) – Ketua Badan Pengurus Perkumpulan HuMa Indonesia, Chalid Muhammad, mengatakan bahwa sudah saatnya hutan adat maupun pengelolaannya dikembalikan kepada kearifan lokal masyarakat adat.
Menurut Chalid, hingga saat ini telah banyak bukti kalau pemerintah gagal dalam melakukan pengelolaan hutan dan bahkan banyak dari hutan di Indonesia dikuasai oleh segelintir korporasi.
“Negara telah gagal dalam pengelolaan hutan ini, sudah seharusnya masyarakat adat mengambil alih,” ujar Chalid, Jakarta, Rabu (01/10).
Selain telah gagal dalam upaya pengelolaan hutan, Jaringan Komunitas Masyarakat Aceh (JKMA), Zulfikar Arma, juga menyatakan kalau pemerintah masih belum siap untuk menyerahkan pengelolaan hutan adat kepada masyarakat hukum adat.
Arma menilai bahwa negara seperti tidak ikhlas melepaskan hutan adat dari hutan negara, apalagi kalau hutan tersebut adalah hutan nasional.
“Pemerintah tuh kayak enggak ikhlas. Mereka enggak mau hutan itu dikelola masyarakat adat,” kata Arma.
Padahal, lanjut Arma, jika hutan ada diserahkan kepada masyarakat adat, maka banyak hal baik yang akan terjadi pada pengelolaan hutan adat di Indonesia. Dia menyontohkan, dari aspek ekonomis, masyarakat adat banyak yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan. Pemerintah seharusnya bisa melihat hal tersebut sebagai celah untuk ekonomi kreatif masyarakat adat.
“Laju deforestasi akan turun dan masyarakat adat atau desa mampu memproduksi tujuh persen sesuai dengan percepatan pertumbuhan ekonomi Jokowi nanti. Kita bisa buktikan, bukan hanya industri yang banyak merusak alam saja yang bisa mencapai laju tujuh persen pertumbuhan ekonomi tersebut,” katanya.
(G09)