Bandung (Greeners) – Permasalahan sampah masih menjadi sorotan utama pemerintah kota Bandung. Beberapa program kebersihan bahkan sudah diluncurkan sejak awal tahun 2014 ini demi mengupayakan pengurangan sampah, termasuk memperbanyak jumlah tempat sampah di beberapa titik jalan.
Pada peluncuran Gerakan Pungut Sampah bulan Juni lalu, Walikota Bandung Ridwan Kamil, sempat menyinggung kondisi tempat sampah yang ada. Tempat pembuangan sampah sementara yang ditempatkan di pinggir jalan tersebut banyak yang telah rusak, sehingga upaya untuk membersihkan kota dari sampah yang berserakan menjadi kurang efektif.
“Kita coba tes dengan program (tempat sampah) plastik, tapi banyak kerusakan-kerusakan. Jadi, kita akan back to basic saja menggunakan tempat sampah dari fiber,” ungkap pria yang kerap disapa Emil ini memaparkan alasan penggantian tempat sampah.
Ia menargetkan penggantian tempat sampah tersebut selesai dalam waktu dua bulan ke depan.
“Warnanya tetap hijau dan putih, cuma bedanya dari fiber dan permanen. Dengan begitu, diharapkan lebih sedikit kerusakannya,” imbuhnya.
Penggunaan tempat sampah fiber disambut baik oleh warga Bandung. Rika, salah seorang warga Bandung menilai, bahwa penggantian tempat sampah tersebut sedikit terlambat, karena sejak awal dirinya kurang setuju dengan penggunaan tempat sampah dari plastik.
“Dari awal saya sudah enggak setuju dengan tempat sampah plastik itu, soalnya banyak plastiknya yang dicuri. Terkadang petugasnya telat masang dan besi penyangganya cepat rusak, jadi sampahnya tetap saja menumpuk,” ungkap Rika.
(Rifki A. Fahmi)