Semeru Ditutup Dari Pendakian Untuk Revitalisasi Ekosistem

Reading time: 2 menit

Malang (Greenersmagz) – Bagi pembaca Greenersmagz yang berencana mendaki Gunung Semeru, Gunung Tengger atau Gunung Bromo, harus menunda rencana sampai bulan Desember, karena Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup total jalur pendakian ke Gunung Semeru sejak tanggal 20 November 2012. Penutupan ini dilakukan untuk merevitalisasi ekosistem di jalur pendakian yang selama masa pendakian dibuka banyak yang rusak. Selain itu, penutupan yang diperkirakan hingga akhir Desember ini juga untuk memulihkan vegetasi seperti tanaman perdu dan vegetasi lainnya yang rusak akibat akitivas pendakian.

Menurut Humas BB TNBTS, Bambang Rudi, hari ini Kepala BB TNBTS juga tengah melakukan evaluasi dan koordinasi di Pos I Ranupane. Koordinasi dilakukan untuk mendata rambu-rambu di jalur pendakian yang perlu diperbaiki mulai dari Pos Ranupane hingga vegetasi terakhir yang akan menuju puncak Mahameru. “Pembaruan tanda-tanda ini akan dipasang lagi karena banyak yang rusak dan hilang,” kata Bambang Rudi, saat ditemui Greenersmagz di kantornya, Selasa (20/11/2012).

Menurutnya, selain untuk memulihkan ekosistem, penutupan juga untuk memberikan keleluasaan bagi satwa untuk bergerak lebih bebas dan tidak terganggu para pendaki sehingga bisa berkembang biak tanpa terganggu. Penutupan yang diperkirakan sebulan ini juga untuk mempersiapkan para pendaki yang ingin mendaki di akhir tahun yang biasanya membludak.

Sebelum jalur ditutup, kata Bambang, selama sepekan terakhir juga ada acara bakti sosial yang diselenggarakan para pendaki untuk mengangkut sampah yang ada di atas dan dibawa ke Pos Ranupane. Dari event ini, terkumpul belasan kantong sampah yang berhasil dibawa ke Pos Ranupane sehingga tidak merusak lingkungan dan keasrian taman nasional.

Selama empat hari terakhir pada pekan lalu, ada 2000 pendaki yang mengikuti event bakti sosial ini. Setelah acara tersebut, lanjutnya, rambu-rambu yang sudah disiapkan juga akan dipasang di setiap jalur yang rawan bagi pendaki seperti jalur turun dari puncak menuju vegetasi terakhir hingga Kalimati.

Sedangkan Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari, menambahkan, penutupan jalur ini selain untuk memulihkan ekosistem juga untuk mempersiapkan masa pendakian pada akhir tahun yang biasanya banyak pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Semeru. Pihaknya juga akan membatasi pendakian ke puncak pada akhir tahun nanti sebanyak 600 orang saja.

Selain itu, petugas jaga juga akan ditempatkan di pos-pos pendakian mulai Ranupane hingga Kalimati. Masing-masing pos akan ditempatkan tiga sampai empat petugas untuk mengawasi para pendaki. Setiap petugas jaga akan dirolling tiga hari sekali dari posnya. (G17)

Top