Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyusun pedoman bagi sekolah agar aman dari bencana. Hal itu disampaikan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat pesan Blackberry (BBM) hari Minggu (18/3).
“Pedoman ini berisi beberapa langkah praktis dalam pembangunan sekolah aman melalui konstruksi bangunan tahan gempa dan retrofitting,” tukas Sutopo. Pedoman itu dimaksudkan agar sekolah mampu melindungi warganya, terutama murid dari bahaya bencana.
“Sekitar 75% sekolah di Indonesia berada di daerah risiko tinggi hingga sedang dari bencana,” katanya.
Pedoman itu, kata Sutopo, disusun bersama Kementerian Pendikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Bank Dunia, United Nations Development Program, Institut Teknologi Bandung, dan Yayasan Kerlip.
Sutopo menerangkan pedoman itu sebagai dukungan atas Gerakan Nasional Penuntasan Rehabilitasi Sekolah. Hingga akhir 2011, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melansir ada 150.317 ruang kelas SD dan 44.527 ruang kelas SMP yang rusak berat. Dari jumlah itu yang baru direhabilitasi sebanyak 18 ribu ruang kelas SD dan 3,5 ribu ruang kelas SMP. “Sisanya 132.317 ruang kelas SD dan 41.027 ruang kelas SMP yang rusak berat akan direhabilitasi pada tahun anggaran 2012.”
Selain itu, Kementerian Agama (Kemenag) telah merehabilitasi 425 madrasah pada tahun 2011. Rencananya 7.081 madrasah akan direhabilitasi tahun ini.
“Total anggaran yang dikucurkan untuk penuntasan rehabilitasi sekolah dan madrasah adalah Rp 20,2 triliun,” kata Sutopo. (G11)