Jakarta (Greeners) – Sudah satu bulan lamanya sejak PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) menutup akses masuk ke wahana laut Sea World dengan alasan kontrak telah habis. Semenjak penutupan paksa tersebut, banyak pula isu yang berhembus terkait karyawan dan nasib biota laut dan air tawar yang menjadi koleksi akuarium terbesar di Indonesia itu.
Pada satu kesempatan, Greeners berhasil masuk kedalam wahana yang telah ditutup pagar tinggi dan disegel tanda “Wahana ditutup sementara” itu untuk melihat beberapa koleksi biota laut dan air tawar yang berada di dalamnya.
Kepala Unit Promosi Sea World Indonesia, Teddy Sukmawinata, kepada Greeners mengatakan, bahwa tidak ada yang berubah atas perlakuan terhadap 21.000 jenis ikan yang ada di dalam wahana Sea World. Menurutnya, semua koleksi biota yang ada tetap dipelihara dengan baik.
“Operasional kita 24 jam. Mereka (ikan-ikan) tetap kita rawat, kita pelihara dan kita beri makan,” kata Teddy saat ditemui di Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/11).
Terkait pemberitaan tentang karyawan yang dirumahkan, Teddy mengungkapkan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Pegawai tetap masuk seperti biasa, hanya saja memang tidak melayani pengunjung karena wahana masih ditutup. Ia menuturkan kalau para karyawan sangat berkomitmen merawat dan memelihara biota laut dan air tawar di Sea World yang juga merupakan salah satu konservasi ikan di Indonesia.
“Kami memiliki 200 spesies di sini, kami juga mendapatkan kepercayaan tinggi untuk memelihara hewan-hewan laut yang bahkan secara internasional dilindungi, seperti penyu dan dugong,” ujar Teddy.