RDF Rorotan Tutup Sementara untuk Perbaikan

Reading time: 3 menit
RDF Rorotan Jakarta Utara berhenti beroperasi untuk sementara. Foto: Dini Jembar Wardani
RDF Rorotan Jakarta Utara berhenti beroperasi untuk sementara. Foto: Dini Jembar Wardani

Jakarta (Greeners) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, berhenti beroperasi sementara. Penghentian ini untuk mengoptimalkan operasional. Selain itu, juga memastikan seluruh aspek teknis, termasuk pengendalian bau dan emisi, terselesaikan dengan baik. RDF Rorotan akan kembali beroperasi pada Juli 2025.

DLH DKI juga menegaskan komitmennya untuk mengelola RDF Rorotan dengan transparan dan melibatkan warga dalam setiap tahapannya. Langkah ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Jakarta agar lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar.

β€œTidak akan ada uji coba maupun operasional sebelum seluruh aspek teknis. Terutama, pengendalian bau dan emisi benar-benar teratasi,” ujar Asep di Jakarta, Selasa (25/3).

Asep mengungkapkan bahwa penyebab utama bau yang sebelumnya warga keluhkan adalah karena penggunaan sampah lama dalam proses uji coba.

Padahal, RDF dirancang untuk mengolah sampah baru (fresh waste) dengan usia maksimal tiga hari. Untuk itu, DLH telah mengosongkan total bunker dan gudang RDF. Hal itu guna memastikan tidak ada lagi residu yang berpotensi menimbulkan bau.

Sebagai upaya selanjutnya, DLH DKI akan menambah deodorizer di area produksi dan gudang RDF. Hal itu untuk mengendalikan bau dan melengkapi deodorizer yang sebelumnya sudah terpasang di area bunker.

Selain itu, tiga Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) Mobile juga ditambahkan di kawasan Metland, Cakung Timur, dan Harapan Indah, Bekasi, dan Jakarta Garden City. Tujuan penambahan SPKU yaitu untuk memantau kualitas udara secara lebih komprehensif.

β€œSeluruh data pemantauan kualitas udara bisa masyarakat akses secara terbuka. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan keterbukaan informasi serta menjamin bahwa pengelolaan RDF sesuai standar yang baik,” tambahnya.

RDF Rorotan Jakarta Utara berhenti beroperasi untuk sementara. Foto: Dini Jembar Wardani

RDF Rorotan Jakarta Utara berhenti beroperasi untuk sementara. Foto: Dini Jembar Wardani

Olah 2.500 Ton Sampah

RDF Plant yang dibangun sejak tahun 2024 ini merupakan salah satu fasilitas pengelolaan sampah yang besar di DKI Jakarta. Fasilitas ini dapat mengelola sampah dari 16 kecamatan dengan kapasitas mencapai 2.500 ton sampah per hari.

Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) DLH DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko, menjelaskan bahwa setiap bunker yang ada di fasilitas ini memiliki kapasitas untuk menampung hingga 5.000 ton sampah.

Sampah yang masuk ke fasilitas ini akan dikeringkan dua kali untuk mengurangi kadar airnya hingga di bawah 20 persen. Agung menjelaskan, dari 2.500 ton sampah yang masuk, proses pengolahan akan menghasilkan sekitar 875 ton RDF. Hasil RDF tersebut akan dibeli oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

β€œArtinya, kurang lebih sepertiga dari sampah yang diolah akan menjadi RDF. Proses pengolahan itu memakan waktu sekitar satu jam untuk setiap batch. Namun, secara keseluruhan, pengolahan 2.500 ton sampah ini akan memakan waktu sekitar 15 jam,” ucapnya.

RDF Rorotan Jakarta Utara berhenti beroperasi untuk sementara. Foto: Dini Jembar Wardani

RDF Rorotan Jakarta Utara berhenti beroperasi untuk sementara. Foto: Dini Jembar Wardani

Kolaborasi Kunci Utama

Sementara itu, DLH DKI Jakarta juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pengelola RDF, dan warga menjadi kunci utama dalam keberhasilan pengelolaan sampah di Jakarta. Ke depannya, mereka juga akan secara rutin mengadakan pertemuan dengan warga untuk memastikan semua proses pengelolaan RDF berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

β€œSinergi antara pemerintah, pengelola, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi semua. Kami berkomitmen untuk terus mendengarkan masukan warga dan memastikan RDF Rorotan terkelola dengan baik demi kepentingan bersama,” tutup Asep.

Selain aspek teknis, DLH DKI juga memperhatikan dampak kesehatan warga sekitar. Asep menyebutkan 14 warga terdampak pasca-commissioning. Sebanyak 11 orang mengalami ISPA dan tiga orang mengalami radang mata. Kini, telah mendapatkan layanan kesehatan secara gratis dan saat ini sudah pulih sepenuhnya.

β€œKami memastikan warga yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang optimal. Kami juga siap untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelasnya.

Kepala Puskesmas Cakung Timur, Apriemi Simanjuntak, membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak secara gratis, termasuk mengerahkan satu unit mobil Puskesmas Keliling (Pusling) ke area sekitar RDF Rorotan.

β€œKami selalu siap siaga dan terus memantau kondisi kesehatan warga. Bila perlu, kami juga siap membuka posko kesehatan untuk memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang terbaik,” ungkapnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top