Raung dan Umba Laporkan Kekayaan Alam Indonesia ke KPK

Reading time: 2 menit

Jakarta (Greneers) – Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Raung dan Umba kembali mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (05/06) kemarin. Raung dan Umba ditemani puluhan aktivis Greenpeace berjalan kaki sambil membawa banner bertuliskan ‘Lindungi Lingkungan dari Korupsi’ dan sebuah papan yang berisi daftar kekayaan alam Indonesia.

Raung dan Umba bukanlah manusia. Mereka merupakan ‘Calon Presiden dan Wakil Presiden Lingkungan.’ Meski demikian, aksi kedua maskot tersebut penting untuk dicatat oleh capres dan cawapres yang sedang berkompetisi dalam Pemilihan Presiden 2014 maupun masyarakat Indonesia. Keduanya menyerukan agar para capres dan cawapres berkomitmen untuk melindungi dan menyelamatkan kekayaan alam Indonesa.

“Praktek korupsi berakibat buruknya pengelolaan sumber daya alam lantaran eksploitasi yang tidak bertanggung jawab. Kami mendesak agar penegakan hukum dengan pendekatan terpadu antara KPK, Kementerian, dan lembaga pemerintahan lainnya benar-benar dilaksanakan,” ujar Hindun Mulaika, Juru Kampanye Greenpeace Indonesia.

Kekayaan alam yang dimaksud mencakup 8.157 spesies fauna atau mencakup 10 persen dari keberagaman spesies di dunia, serta 15,5 persen dari total jumlah tumbuh-tumbuhan yang ada di dunia. Potensi sumber daya ikan Indonesia mencapai 6,52 juta ton pertahun dengan luas terumbu karang di lautan Indonesia mencapai 50.875km2 atau 18 persen dari total luas terumbu karang dunia, juga memiliki padang lamun hingga 30.000 km2.

Selain itu, Indonesia juga termasuk 10 negara dengan potensi ketersediaan air tertinggi di dunia mencapai 694 miliar m3/tahun dan memiliki ketersediaan air rata-rata per kapita/tahun yang lebih besar dari rata-rata dunia yakni mencapai 16.800m3 per kapita/tahun, yang diantaranya mengaliri lebih dari 5.590 sungai di seluruh Indonesia.

Indonesia yang terletak di khatulistiwa juga dapat memanen sinar matahari sepanjang tahun, sehingga menghasilkan 4,80kWh/m2/tahun, dan potensi energi angin 3-6m/detik. Selain itu dari mikrohidro juga berpotensi menghasilkan 450 Mega Watt.

Kekayaan energi tersebut belum termasuk energi panas bumu sebagai salah satu yang tersbesar di dunia dengan perkiraan 296 titik potensi panas bumi di seluruh Indonesia, dan dapat menghasilkan energi 29.038 Giga Watt.

Sementara dari sektor kehutanan tercatat luas hutan Indonesia yang tadinya mencapai 132,54 juta hektar, tersisa 94,34 juta hektar pada 2012. Dan luas lahan gambut yang tadinya 21,53 juta hektar hanya tersisa 10,82 juta hektar sampai dengan 2011.

“Indonesia bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian tanpa harus merusak kekayaan alam yang tersisa, karena tidak akan ada pertumbukan ekonomi yang berkelanjutan jika lingkungan hancur. Greenpeace menantang calon Presiden Indonesia untuk 100 persen berkomitmen terhadap nol deforestasi, nol pembuangan bahan kimia berbahaya, revolusi energi bersih dan terbarukan serta laut sehat dan terlindungi,” ujar Hindun.

(G30)

Top