Malang (Greeners) – Organisasi perlindungan satwa dan hutan, ProFauna Indonesia, akan menggelar kampanye penyelamatan orangutan dan hutan. Dalam kampanye bertajuk Ride for Borneo 2014 ini, tim yang berjumlah enam orang akan mendokumentasikan kondisi terkini hutan Kalimantan yang kian menyempit dan mengancam kelestarian satwa, termasuk orangutan.
Kampanye yang akan dimulai pada 24 April 2014 ini dilakukan bersama International Primate Protection League (IPPL) dan diperkirakan akan selesai akhir Mei 2014. Berbeda dengan kampanye tahun lalu yang mengunjungi puluhan provinsi di Sumatera dan fokus pada pelestarian orangutan, kampanye tahun ini difokuskan untuk hutan yang menjadi habitat orangutan.
Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, menyatakan populasi orangutan di Pulau Kalimantan termasuk wilayah Malaysia hanya tersisa 54 ribu ekor orangutan pada tahun 2004. “Keberadaan orangutan itu kini terancam punah akibat rusaknya habitat mereka karena hutan tanaman industri, perkebunan sawit, dan pertambangan,” kata Rosek, saat launching kampanye Ride for Borneo di Kota Malang, Minggu (20/04/2014).
Sementara itu, lanjut Rosek, kerusakan habitat orangutan menurut data Greenpeace, hutan di Kalimantan pada tahun 2010 hanya tersisa 25,5 juta hektar. Padahal, data Departemen Kehutanan menyebutkan luas hutan di seluruh provinsi yang ada di Kalimantan pada akhir 2005 sekitar 40,8 juta hektar. Sedangkan angka deforestasi dalam kurun waktu tahun 2000 hingga 2005 mencapai 1,23 juta hektar atau sekitar 673 hektar hutan di Kalimantan mengalami deforestasi setiap harinya.
Laju deforestasi yang kian mengancam habitat orangutan ini, kata Rosek, membutuhkan penanganan dan sikap yang tegas dari pemerintah pusat dan daerah. Sebab, kebijakan pemerintah selama ini sering berbenturan antara kebijakan di bidang ekonomi dengan kebijakan konservasi hutan. “Kebijakan konservasi hutan hanya sebagai kebijakan di atas kertas saja,” katanya.
Tim ini nantinya akan melibatkan komunitas pemuda di Kalimantan. Dengan keterlibatan komunitas pemuda, diharapkan pesan pentingnya pelestarian hutan Kalimantan dan orangutan yang hidup di dalamnya dapat tersampaikan kepada generasi muda. Satu-satunya peserta perempuan dalam tim, Made Astuti, mengingatkan, “Rusaknya hutan juga merusak orangutan, orang desa, orang kota, dan semua kehidupan.” Musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals, rencananya akan mengisi acara pemberangkatan tim Ride for Borneo 2014 pada 24 April mendatang.
(G17)