Jakarta (Greeners) – Pemerintah mengklaim bahwa implementasi swasembada kedelai yang banyak dikatakan gagal bukan karena disebabkan oleh buruknya varietas benih kedelai dalam negeri.
Direktur Pembenihan Direktorat Jendral Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Bambang Budianto mengatakan sebenarnya varietas benih kedelai yang dihasilkan oleh petani kita sudah cukup bagus.
Hanya saja, karena harga impor kedelai yang lebih murah akhirnya membuat petani tidak bergairah lagi dan berpikir bagaimana untuk meningkatkan produktivitas hasil kedelai mereka.
“Penurunan 200.000 ton produksi kedelai sejak 2009 itu bukan karena buruknya varietas benih kedelai dalam negeri, malahan varietas kedelai petani kita itu sebenarnya bagus,” ujar Bambang saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Kamis (21/08).
Bambang menambahkan bahwa pemerintah bahkan telah memberikan subsidi berkelanjutan berupa bantuan sosial seluas 200.000 hektare lahan dan belanja benih sebanyak 78.000 hektare untuk menggenjot penaikan produksi kedelai tahun ini.
“Padahal pemerintah sudah memberikan biaya penuh untuk produksi tapi tetap saja hasilnya masih rendah,” tambahnya.
Bambang mengaku persoalan kuota impor kedelai ini tidak bisa selesai dengan mudah karena memang para petani kedelai tidak bergairah lagi untuk memproduksi kedelai sebab harga impor masih lebih murah untuk petani sehingga membuat produktivitas mereka menjadi rendah.
“Karena harga kedelai impor murah dan produktivitas petani kedelai kita rendah maka masih sulit untuk swasembada kedelai,” tutupnya.
(G09)