Jakarta, (13/1). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan penanaman pohon Trembesi yang terkenal berfungsi menyerap gas karbondioksida di Istana Negara.
Pohon Trembesi dipilih karena pohon yang banyak ditanam sebagai tumbuhan peneduh di pinggir jalan itu bisa menyerap gas buangan transportasi. Berdasarkan penelitian Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon tersebut dapat menyerap 28 ton CO2 setiap tahun.
Pohon Trembesi yang berkemampuan kuat menyerap air tanah itu berasal dari daerah Amerika Latin, namun kini telah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis di dunia, termasuk di Indonesia. Di halaman tengah antara Istana Negara dan Istana Merdeka sendiri, terdapat dua pohon trembesi yang dikenal juga dengan nama Pohon Hujan atau Ki Hujan, yang ditanam oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Pada acara pencanangan pohon Trembesi di Istana itu, Presiden membagikan satu juta biji pohon Trembesi kepada Gubernur seluruh Indonesia untuk ditanam di daerah masing-masing. Departemen Kehutanan (Dephut) sendiri pada 2010 akan melakukan pembibitan tanaman penghijauan kayu trembesi di tiap provinsi sebanyak satu juta batang. Pohon Trembesi termasuk jenis pohon kayu yang berbatang keras.(RI)