Jakarta (Greeners) – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyepakati komitmen pembelian tenaga listrik dari sejumlah Independent Power Producer (IPP) yang dibeli dari pembangkit listrik jenis energi baru dan terbarukan seperti air, angin, dan matahari.
Sekretaris Perusahaan PLN, Adi Supriono melalui keterangan resminya mengatakan bahwa total investasi untuk kelima proyek tersebut akan mencapai 1,71 miliar dollar Amerika (setara Rp 23,6 triliun) dengan kapasitas total mencapai 622 MegaWatt (MW).
“Jadi, ada lima proyek yang telah disepakati di acara Energi Baru dan Terbarukan Conference Expo (EBT Conex) kemarin,” jelas Adi, Jakarta, Kamis (20/08).
Lima proyek tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru kapasitas 510 MW di Sumatera Utara yang dikembangkan PT North Sumatera Hydro Energy, PLTA Hasang kapasitas 3 X 13 MW di Sumatera Utara yang dikembangkan PT Binsar Natorang Energy, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap kapasitas 70 MW di Sulawesi Selatan yang dikembangkan PT UPC.
Selanjutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Gorontalo kapasitas 2 MWp yang dikembangkan PT Brantas Adya Surya Energi, dan PLTS Sumba Timur kapasitas 1 Mega Watt peak (MWp) di Nusa Tenggara Timur yang dikembangkan PT Buana Energi Surya.
“Dengan adanya kesepakatan tersebut, maka komitmen tambahan pasokan listrik melalui pembangkit EBT yang sudah tertuang dalam power purchase agreement (PPA) adalah sebesar 5.014 MW. Diharapkan target penambahan pembangkit EBT tahun 2019 sebesar 4.116 MW akan dapat kita lampaui,” tutupnya.
Penulis: Danny Kosasih