Jakarta (Greeners) – Bencana kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Indonesia menjadi sorotan banyak pihak, termasuk Greenpeace. Manajer Greenpeace Indonesia, Kiki Taufik, menyatakan bahwa meskipun bencana kebakaran hutan adalah permasalahan serius, tapi penyelesaian masalah ini bergantung pada ada atau tidaknya kemauan pemerintah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekali kebakaran hutan.
“Pemerintah telah memetakan dan mengetahui siapa saja yang bermain hingga terjadi kebakaran hutan,” ujar Kiki kepada Greeners pada Kamis (10/9), di Jakarta.
Kiki merujuk pada pernyataan Presiden pada tahun lalu yang menyatakan hal yang sama. “Tahun lalu Presiden mengatakan bahwa masalah kebakaran hutan telah terjadi selama 17 tahun dan dibiarkan begitu saja. Sekarang kita mempertanyakan kepada pemerintah, masih ada niat atau tidak?” komentar Kiki.
Pernyataan Presiden tersebut, lanjut Kiki, sangat kontradiktif dengan jumlah titik api yang dalam kurun waktu Mei-Agustus cenderung meningkat. “Hari ini kita mengingatkan Presiden untuk tetap serius dalam menangani kebakaran hutan dan lahan gambut yang masih terjadi,” katanya.
Terkait penuntutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada salah satu perusahaan perkebunan, Kiki menyatakan bahwa dirinya mendukung langkah pemerintah tersebut. Namun, lanjutnya, ia berharap tuntut itu tidak hanya formalitas belaka. “Karena yang terjadi selama ini hanya berbentuk formalitas, tidak sampai pada pengadilan,” tegasnya.
Seperti yang diketahui, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat setidaknya ada sepuluh perusahaan yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan. Juru kampanye Greenpeace Indonesia, Teguh Surya menyatakan bahwa ia tidak yakin dengan jumlah tersebut. “Sebenarnya jumlahnya lebih dari pada itu,” ujar Teguh.
Penulis: TW