Jakarta (Greeners) – Peralihan musim kemarau ke musim hujan sudah mulai dirasakan di beberapa tempat, tidak terkecuali dengan DKI Jakarta. Masuknya musim hujan mendatangkan kekhawatiran terhadap bencana banjir yang kerap melanda Ibukota.
E. Peter, Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menerangkan, jika memperhatikan informasi cuaca pada laman milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seminggu terakhir selalu menampilkan wilayah DKI Jakarta yang diguyur hujan. Hal ini tentu perlu diwaspadai apalagi bila Kota Bogor mengalami hal serupa dengan intensitas hujan lebih besar.
“Menanggapi hal ini, tentu perlu dilakukan upaya persiapan bersama-sama, baik oleh pihak pemerintah maupun masyarakat, dalam rangka mitigasi bencana banjir yang bertujuan mengeliminir korban jiwa dan kerugian harta benda,” terangnya, Jakarta, Sabtu (14/11).
Pantauan Walhi Jakarta pada peristiwa bencana banjir tahun lalu, Jakarta selalu merenggut korban jiwa karena kecelakaan seperti tersengat listrik, balita yang luput dari pengawasan orang tua atau kaum lansia penderita penyakit kronis yang kesulitan akses menuju rumah sakit.
Menurut Peter, perlu ada edukasi intensif kepada masyarakat korban banjir agar lebih peka terhadap keselamatan diri. Edukasi yang diberikan diantaranya cara mematuhi instruksi petugas pelaksana tanggap darurat manakala banjir telah membahayakan dan masyarakat diwajibkan mengevakuasi dirinya ke tempat yang telah disediakan.
Masyarakat juga harus disadarkan bahwa lingkungan pada saat banjir membutuhkan banyak sarana yang menunjang atau ketrampilan khusus, sehingga keselamatan dapat menjadi terabaikan dan membahayakan jiwa jika tidak berhati-hati.
Peter juga menekankankan bahwa hal ini perlu menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar lebih pro-aktif melibatkan masyarakat terdampak langsung sebagai wujud program mitigasi bencana banjir agar dampak yang ditimbulkan menjadi terkendali dan tidak lagi merenggut korban jiwa.
“Kami mengimbau agar pelaksana penanggulangan kebencanaan menggunakan pemetaan sebaran banjir yang ada dan segera memberikan pelatihan tanggap darurat singkat yang melibatkan unsur masyarakat terdampak,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih