Jakarta (Greeners) – World Wildlife Fund (WWF) Indonesia melakukan studi untuk memprediksi pendorong utama deforestasi dalam jangka waktu 2015 – 2030 di 11 kawasan hutan dunia yang saat ini mengalami penggundulan hutan paling parah. Selain di Sumatera, studi tersebut juga memerkirakan pendorong utama deforestasi terjadi di Borneo (Kalimantan), Kongo, Amazon, dan sejumlah wilayah lainnya.
Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia, Nyoman Iswarayoga menuturkan dari hasil studi tersebut, terungkap bahwa pendorong deforestasi di setiap wilayah itu berbeda. Namun yang menarik, ternyata di Indonesia khususnya Sumatera, kemungkinan kegiatan perkebunan skala kecil oleh masyarakatlah yang menjadi pendorong utama deforestasi.
“Di Sumatera itu, 42 persen kawasan sawit dikelola oleh masyarakat. Nah, 80 persen dari itu adalah petani-petani swadaya dan tidak terkait dengan perusahaan apapun,” jelasnya kepada Greeners, Jakarta, Rabu (06/05).
Selain itu, lanjutnya, ancaman deforestasi terbesar lainnya selama 15 tahun ke depan di Sumatera adalah infrastruktur. Oleh karena itu, tambah Nyoman, WWF telah mendesak pemerintah untuk mengupayakan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan guna mengurangi ancaman deforestasi di Sumatera. Sedangkan ancaman yang datang dari perusahaan perkebunan skala besar, katanya lagi, malah diprediksi akan menjadi faktor yang kurang penting terhadap laju deforestasi di Sumatera.
“Dari hasil studi, lahan untuk ekspansi perkebunan skala besar jauh berkurang. Ancaman (deforestasi) yang akan terjadi 15 tahun ke depan justru berasal dari masyarakat,” tambahnya.
Berbeda dengan Sumatera, jelas Nyoman, sektor perkebunan skala besar justru akan menjadi penyebab utama deforestasi di Kalimantan pada kurun waktu 2015 hingga 2030 mendatang. Perkebunan skala besar seperti sawit diprediksi akan datang ke Kalimantan karena masih tersedianya banyak lahan hutan untuk dibabat.
“Kalimantan dalam 15 tahun ke depan juga masih akan terancam oleh aktivitas penebangan tak berkelanjutan serta pertambangan. Tapi meski begitu, baik Sumatera maupun Kalimantan tentu masih akan terancam oleh kebakaran hutan sebagai akibat dari deforestasi,” tukasnya.
Penulis: Danny Kosasih