Jakarta (Greeners) – Perjuangan para komunitas sepeda untuk mendapatkan hak yang sama dalam menggunakan fasilitas jalan raya masih terus berlanjut. Setelah deklarasi Satu Sepeda Satu Indonesia dikumandangkan dua tahun lalu, berbagai kebijakan yang pro akan pesepeda hingga saat ini dirasa masih belum signifikan.
Ketua umum Bike2Work Indonesia Toto Sugito mengatakan, sebelum deklarasi tersebut dibuat, Bike2Work Indonesia telah berjuang untuk tersedianya fasilitas bagi pesepeda hingga akhirnya terbit Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang di dalamnya membahas tentang hak pesepeda, yaitu fasilitas di jalan raya berupa jalur khusus bagi pesepeda di jalan utama.
“Master plan jalur sepeda kita sudah buat di tahun 2009 bersama dengan Dinas Perhubungan DKI saat itu,” ujarnya saat disambangi oleh Greeners usai pelaksanaan upacara bendera perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-71, di Pintu Selatan Senayan, Jakarta, Rabu (17/08) pagi.
BACA JUGA: Tak Henti Kampanyekan Hak Pesepeda di 10 Tahun Bike2Work Indonesia
Toto menyatakan, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), telah berjanji bahwa saat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) rampung, maka pembangunan jalur sepeda juga akan tersedia. Hal ini dikarenakan jalur sepeda yang disediakan nantinya akan menjadi fasilitas yang terintegrasi antara sarana transportasi massal, pesepeda dan pejalan kaki.
“Begitupun dengan fasilitas pesepeda di commuterline, kita masih perjuangkan terus. Apapun yang berkaitan dengan fasilitas umum jalan raya, baik itu pesepeda maupun pejalan kaki, kita akan perjuangkan terus,” tambahnya.
Menurut Toto, prioritas pembangunan transportasi massal yang sedang dilakukan oleh pemerintah saat ini akan memiliki dampak terhadap para pengguna sepeda. Jika transportasi massal sudah layak dan baik bagi penumpang, maka sepeda harus difasilitasi untuk menjadi feeder (transportasi penyambung) agar fasilitas transportasi massal yang ada bisa terintegrasi.
Sebagai informasi, ratusan pesepeda yang tergabung dari beberapa komunitas seperti Bike to Work (B2W) Indonesia, Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) & Komunitas Onthel Batavia (Koba), Asosiasi BMX Indonesia (ABI), Komunitas MTB Indonesia, Komunitas MTB Federal, Komunitas Fixie Jakarta (Fixietas), Komunitas IPDN (Ikatan Penikmat Djalan Nandjak), Komunitas Id-Folding, Komunitas Kompas Gramedia Cycling, Komunitas Low Rider, Komunitas Bike Pe’A, IPSJ, Koskas, JGS, Low Rider, ITB Lintang serta Komunitas Polygon Xtrada Riders Indonesia (PXR) melakukan upacara dan pengibaran bendera di Pintu Selatan Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Dubes Denmark Dukung Kampanye Bersepeda B2W Indonesia
Dalam upacara yang dipimpin oleh Letjend Purn. Soeyono (Ketua Dewan Penasihat KOSTI) sebagai Inspektur Upacara tersebut, turut dilakukan pula pembacaan Deklarasi Satu Sepeda Satu Indonesia yang dibawakan oleh Risa Suseanty, atlet sepeda Indonesia yang telah mendapatkan penghargaan atas prestasinya di dalam dan luar negeri.
Dengan tema “Bersatu Berkarya Nyata”, kegiatan yang masuk tahun ke 3 ini bertujuan untuk memperingati jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia dan menumbuhkan semangat nasionalisme untuk dapat mempersatukan seluruh komunitas sepeda dan melakukan karya nyata bagi bangsa.
“Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antar pesepeda dan mensosialisasikan misi “Satu Sepeda Satu Indonesia” untuk mempererat tali persaudaraan antar pesepeda,” kata Toto menutup perbincangan.
Penulis: Danny Kosasih