Bandung (Greeners) – Asia Africa Smart City Summit (AASCS) yang merupakan rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung, hari ini resmi dimulai. Pertemuan tingkat pemerintah kota cerdas di negara-negara Asia-Afrika yang pertama kali dilaksanakan ini akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah tingkat kota, akademisi dan beberapa pelaku industri.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil kepada Greeners menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin peringatan KAA ke-60 ini hanya sebatas perayaan saja. KAA kali ini juga harus menjadi momentum bagi Kota Bandung untuk mengembalikan relevansinya dalam peta geopolitik dunia.
“Pertemuan ini akan mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi terkait lingkungan, permukiman, energi, dan transportasi di tiap Kota. Kita (Bandung) yang berjuluk Ibu Kota Asia-Afrika ini bahkan telah memulai proses transformasi menuju kota cerdas dengan adanya Bandung Command Center,” jelasnya usai menghadiri Solidarity Day di Taman Pasupati, Bandung, Selasa (21/04) Kemarin.
Pria yang akrab disapa Emil ini juga mengatakan kalau gagasan dan konsep kota cerdas yang dilakukan Kota Bandung juga dapat diterapkan oleh pemerintah pusat di tingkat nasional dan bahkan menjadi inspirasi bagi kota-kota lainnya di Indonesia.
Sebagai informasi, AASCS 2015 akan dihadiri 449 orang peserta. Di antaranya, 34 wali kota Asia-Afrika serta Perdana Menteri Mesir, Ibrahim Mahlab.
Ada pun wali kota dari luar negeri yang memastikan hadir antara lain, Jacqueline Moustache-Belle (Wali Kota Victoria, Seychelles), Majed JA Abdulfattah (Wali Kota Rawaldi, Palestina), dan George Nyewda (Wali Kota Lusaka, Zambia).
AASCS 2015 juga akan membuka beberapa klaster diskusi yang membahas model kota cerdas, bencana dan lingkungan, pemerintahan cerdas, energi cerdas, model bisnis kota cerdas, transportasi cerdas, generasi muda dan entrepreneur (C-gen), warga dan penduduk cerdas, pembayaran cerdas dan kesehatan cerdas.
Penulis: Danny Kosasih