Perayaan Natal Nasional 2024 Hasilkan 3 Ton Sampah Terpilah

Reading time: 3 menit
Aksi bersih sampah dalam perayaan Natal Nasional 2024. Foto: Dini Jembar Wardani
Aksi bersih sampah dalam perayaan Natal Nasional 2024. Foto: Dini Jembar Wardani

Jakarta (Greeners) – Perayaan Natal Nasional 2024, yang berlangsung pada Sabtu, 28 Desember 2024 di Indonesia Arena, Jakarta Pusat, berhasil menerapkan prinsip less waste event atau upaya minim sampah dengan mengimplementasikan sistem pemilahan. Hasil sampah yang terpilah pada acara ini mencapai 3 ton.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1 ton sampah daur ulang, 280 kilogram sampah organik, dan 1,9 ton sampah residu. Dengan konsep pemilahan ini, acara yang dihadiri oleh 11.000 orang tidak hanya menjadi acara puncak perayaan Natal skala nasional, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Dalam mendorong upaya pemilahan ini, komunitas lingkungan Laudato Si’ Indonesia ikut mendorong upaya pemilahan sampah selama acara berlangsung. Mereka mengedukasi umat untuk membuang sampah sesuai dengan tempat sampah terpilah, serta berkeliling untuk menyadarkan umat akan pentingnya pemilahan sampah.

BACA JUGA: Pengelola Kawasan Perlu Tegas Kelola Sampah Tiap Tahun Baru

Tim Kerja Nasional Laudato Si’ Indonesia, Siska Gunawan, menyampaikan bahwa kehadiran Laudato Si’ untuk menggerakkan peserta acara agar lebih peduli dan sadar dalam memilah sampah.

“Hal itu sebetulnya cukup sederhana karena setiap kali kami hadir di event besar, pasti banyak sekali sampahnya. Maka dari itu, kami ingin mendorong kesadaran hal itu kepada umat,” kata Siska kepada Greeners, Senin (30/12).

Di samping itu, partisipasi Laudato Si’ dalam mendorong pemilahan sampah bukanlah yang pertama kalinya dalam acara besar ini. Sebelumnya, mereka juga turut hadir dalam Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III tahun 2023. Bahkan, pada acara Misa bersama Paus Fransiskus, Laudato Si’ juga ikut serta.

Aksi bersih sampah dalam perayaan Natal Nasional 2024. Foto: Dini Jembar Wardani

Aksi bersih sampah dalam perayaan Natal Nasional 2024. Foto: Dini Jembar Wardani

Ratusan Relawan Berpartisipasi

Sebanyak 100 orang relawan dari komunitas ini ikut berpartisipasi. Mereka datang dari berbagai daerah, termasuk Bogor, Jakarta, dan Bandung. Ratusan relawan ini berkeliling sambil membawa trashbag untuk mengumpulkan sampah dari para umat setelah selesai makan. Mereka juga mengedukasi umat untuk menghabiskan makanannya dan membuang sampahnya sesuai dengan tempat sampah terpilah.

Siska mengatakan bahwa sebagian besar relawan yang hadir kali ini—sekitar 75 persen—merupakan teman-teman baru yang ikut serta dalam kegiatan pungut sampah bersama Laudato Si’. Maka dari itu, kegiatan ini sekaligus bisa memberikan pengalaman baru bagi mereka.

BACA JUGA: Tetap Hijau saat Rayakan Malam Tahun Baru

Ia berharap, setelah ratusan relawan ikut mendorong pemilahan sampah ini, mereka dapat terlibat lebih lanjut dan bergerak bersama untuk mendorong budaya pemilahan sampah di mana pun mereka berada.

“Jadi mereka sudah tahu nih, oh kalau misalnya ada sampah dari diri sendiri, sudah siap untuk memilah di kegiatan manapun yang mereka hadiri. Itu sih dari harapan saya, ada kesadaran itu dan bisa mengajak teman-teman mereka yang lain yang tidak terlibat juga menyadari hal itu dan bergerak bersama,” ujar Siska.

Aksi bersih sampah dalam perayaan Natal Nasional 2024. Foto: Dini Jembar Wardani

Aksi bersih sampah dalam perayaan Natal Nasional 2024. Foto: Dini Jembar Wardani

Gelar Aksi Ekologi

Dalam rangkaian Perayaan Natal Nasional 2024, sejumlah kegiatan lingkungan dan sosial telah terlaksana dengan sukses. Ketua Panitia Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono, mengungkapkan bahwa berbagai kegiatan ekologi, bakti sosial, dan seminar keagamaan telah terlaksana sebagai bagian dari perayaan tersebut.

Pada tanggal 15 Desember 2024, panitia menggelar aksi ekologi lintas agama yang melibatkan pemerintah dan masyarakat melalui gerakan Peduli Muara Gembong. Kegiatan ini berlangsung di kawasan pesisir Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

“Kegiatan itu mencakup beberapa aktivitas penting. Seperti penanaman mangrove, aksi bersih pantai, serta pemberian perahu karet untuk membantu masyarakat menghadapi banjir rob,” kata Thomas dalam sambutannya.

Selain itu, terdapat pula kegiatan tukar sampah dengan sembako. Kegiatan ini merupakan program inovatif hasil kerja sama dengan Bank Sampah Bersinar, sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Bandung.

Bagikan Paket Sembako

Pada kegiatan bakti sosial, panitia telah memberikan paket sembako di sejumlah wilayah Indonesia. Di Flores Timur, NTT, mereka memberikan sebanyak 427 paket sembako kepada korban bencana letusan Gunung Lewotobi. Mereka juga memberikan alat bantu disabilitas dan lansia di dua titik penerima manfaat.

Selanjutnya di Kota Manado, sebanyak 300 paket sembako dan 24 alat bantu disabilitas dan lansia disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Di Kabupaten Sukabumi, 150 paket sembako dan enam alat bantu disabilitas diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Sementara itu, di Kabupaten Timika dan Keuskupan Agats, Kabupaten Asmat, bantuan berupa 4.400 paket makanan tambahan, 50 kitab suci untuk Keuskupan Agats, dan tujuh alat bantu disabilitas untuk Rumah Sakit L.B. Moerdani di Timika turut disalurkan.

Thomas juga menjelaskan bahwa tema Natal tahun ini dicetuskan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Tema tersebut mengangkat simbol Betlehem, tempat kelahiran Yesus Kristus, yang mencerminkan kesederhanaan.

“Kesederhanaan menopang suatu harapan baru, harapan yang lebih baik,” ujarnya.

Melalui tema ini, Thomas berharap dapat mengajak umat Kristiani untuk merefleksikan nilai-nilai pengharapan, kesederhanaan, dan inklusivitas dalam kehidupan mereka.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top