Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan INASGOC melalui Departemen Venue dan Lingkungan beserta para konsultan lingkungan untuk membahas pengelolaan sampah di Asian Games. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK Novrizal Tahar menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di Asian Games akan menggunakan konsep less waste event atau pengurangan sampah.
“Sampah dan limbah di Asian Games nanti akan kita terapkan konsep less waste di mana sedikit mungkin menghasilkan sampah dan limbah. Pertemuan saya hari ini bersama teman-teman INASGOC dan stakeholder baik dari DKI Jakarta, DLH Provinsi Sumatera Selatan, DLH Kota Palembang untuk menyatukan visi sehingga konsep less waste terimplementasi baik dalam Asian Games 2018,” ujar Novrizal saat ditemui usai rapat koordinasi di Hotel Park Lane, Jakarta, Jumat (25/05/2018).
Konsep less waste ini adalah suatu konsep untuk mengurangi timbulan sampah di Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada bulan Agustus nanti. Baik pemerintah pusat yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), panitia pelaksana yakni INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee), dan para pemerintah daerah yang daerahnya ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan Asian games yang meliputi Jakarta, Jakarta Suburbs, Palembang, dan Jawa Barat akan bekerjasama untuk menerapkan konsep ini.
BACA JUGA: Jelang Asian Games, KLHK: Udara Jakarta-Palembang dalam Kondisi Baik
Dalam rapat kordinasi ini, Novrizal menjelaskan bahwa konsultan lingkungan dari tiap daerah penyelenggaraan memaparkan progres mengenai konsep pengurangan sampah ini. “Kita ingin tunjukan Indonesia mempunyai kultur yang berbeda tentang lingkungan dan para kontingen dan internasional bisa melihat kesan tersebut selain bertanding,” kata Novrizal.
Menurut Novrizal, Tim dari INASGOC sudah melakukan persiapan untuk memastikan agar konsep pengurangan sampah ini berhasil. Dalam penerapannya konsep ini akan diselaraskan dengan edukasi kepada atlit, pelatih, dan publik.
“Konsep ini sifatnya hanya larangan, tidak ada punishment tertentu yang diberikan. Mungkin ada tangkap tangan jika ada yang membuang sampah sembarang tetapi jika dihukum atau dipidana tidak ada. Tujuan utamanya adalah mengurangi sampah melalui edukasi yang diberikan kepada publik segencar-gencarnya sebelum acara berlangsung,” terang Novrizal.
BACA JUGA: KLHK Dorong Pemerintah Daerah Membuat Jakstrada Pengelolaan Sampah
Direktur Departement Venue & Environment INASGOC Teuku Arlan Perkasa Lukman menuturkan, edukasi konsep pengurangan sampah ke penonton sangat penting untuk membentuk perilaku yang ramah lingkungan, seperti membawa botol minum sendiri, membawa kantong belanjaan sendiri, dan tidak membuang sampah sembarangan. Tujuan dari konsep ini sendiri yaitu mengurangi timbulan sampah dari hulu, dalam hal ini adalah masyarakat atau pengunjung.
“Di sini INASGOC tidak mampu jika harus bekerja sendiri, maka itu kami berkordinasi dengan KLHK dan para ahli atau konsultan untuk memberikan ide untuk penanganan sampah di Asian Games. Tentu saja dukungan dari masyarakat sangat penting untuk menjaga sekitar lingkungan venue dan menyukseskan ajang Asian Games ini,” ujar Arlan.
Dalam laporan uji coba Asian Games, diperkirakan jumlah timbulan sampah di beberapa lokasi penyelenggaraan pertandingan yaitu 600 kg sampah per hari di Athlete’s Village Kemayoran, 15 kantong sampah per hari di GBK Venue Panahan, 30 kantong sampah per hari di GBK Venue Atletik, dan 20 kantong sampah per hari di GBK Venue Volley Ball.
Syaiful Rochman selaku Less Waste Event Expert mengatakan, setelah uji coba Asian Games dilakukan, ada beberapa catatan mengenai penanganan sampah yang harus diatasi. “Kurangnya koordinasi antar stakeholder dalam pembagian tugas dan tanggung jawab pengelolaan sampah, jumlah tempat sampah dan tenaga kebersihan yang akan bertugas saat pertandingan dilaksanakan, semuanya harus dicari solusinya,” katanya.
Penulis: Dewi Purningsih