Jakarta (Greeners) – Sampah pada malam puncak tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton. Pengelola kawasan di sejumlah lokasi perayaan tahun baru perlu ikut andil mengatur pengelolaan sampah secara tegas. Upaya itu mesti diketatkan pada momen tahun baru selanjutnya untuk meminimalisasi timbulan sampah.
Faktanya, jumlah sampah pada tahun ini di Jakarta semakin meningkat setelah melewati masa pandemi. Tahun lalu sampah hanya terkumpul sebanyak 74 ton. Sebelum pandemi, pada pergantian tahun 2019 ke 2020 sampah mencapai 125 ton.
“Sampah malam tahun baru mencapai 130 ton dari seluruh Jakarta dan khusus dari sepanjang jalan Sudirman-Thamrin terkumpul 32 ton sampah,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto dalam siaran pers.
Pengampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta, Muhammad Aminullah menilai bahwa lonjakan sampah pada malam tahun baru adalah hal yang wajar. Sebab, momentum ini dihadiri oleh ribuan orang dan tidak ada larangan membawa makanan dan minuman.
BACA JUGA: Sampah Perayaan Tahun Baru 2023 di Jakarta 74 Ton
“Selain pemerintah dan masyarakat yang ikut andil dalam sampah tersebut, pengelola kawasan di Jakarta sudah ada peraturan gurbernurnya soal pengelolaan sampah berbasis kawasan. Jadi, di situ yang mengatur pengelolaan sampah adalah pengelola kawasan itu sendiri. Jadi, tanggung jawab terbesar di mereka,” kata Aminullah kepada Greeners lewat sambungan telepon, Rabu (3/1).
Pengelolaan yang perlu pengelola kawasan terapkan adalah memastikan bahwa sampahnya harus terpilah. Terutama, bagi kawasan yang mengadakan acara saat tahun baru, mereka penting menjalankan kewajiban pengelolaan sampah di kawasannya.
“Jadi, untuk meminimalisasi sampah, ya, perlu aturan ketat. Misalnya, sebelum malam tahun baru, mereka harus menyiapkan orang-orang untuk pemilahan, pemrosesan, dan fasilitas pengelolaan sampah mereka pastikan sudah siap,” tambah Aminullah.
Pemerintah Perlu Dorong Pengelola Kawasan
Sementara itu, pemerintah juga tetap bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan pengelola kawasan untuk melaksanakan peraturan gurbernur terkait pengelolaan sampah. Ketika tanggung jawab itu bisa pengelola terapkan, beban pemerintah dan dinas terkait pun dapat lebih ringan dalam mengurus sampah.
Begitu pun dengan para pengunjung yang kerap merayakan tahun baru di Jakarta. Mereka perlu bijak dalam berkonsumsi dan mengelola sampah. Masyarakat perlu sadar bahwa timbulan sampah yang mereka hasilkan akan menambah beban sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Kalau untuk masyarakat sebisa mungkin jangan berlebihan dan konsumtif. Kita sudah sama-sama tahu kondisi sampah di Jakarta sudah sangat parah. Kondisi di Bantargebang sudah tidak bisa menampung sampah, berarti kita harus ambil peran dengan tidak berlebihan dalam konsumsinya,” ujar Aminullah.
3.180 Petugas Kebersihan Angkut Sampah saat Tahun Baru
Asep mengungkapkan, pihaknya menargetkan sampah-sampah tersebut harus selesai ditangani pukul 04.00 WIB atau sebelum subuh pada tanggal 1 Januari 2024. Kemudian, pasukan oranye DLH juga dibantu oleh Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
“Kami menerjunkan 3.180 petugas untuk menjaga kebersihan di lokasi-lokasi perayaan tahun baru di Jakarta. Petugas kebersihan kami bagi menjadi 4 shift tanpa henti,” kata Asep.
BACA JUGA: Sampah Warga Jakarta Capai 2.195 Ton di Hari Lebaran
Ia juga mengapresiasi kerja keras petugas kebersihan yang telah berhasil membersihkan sampah-sampah di titik keramaian perayaan tahun baru di Jakarta. Seluruh sampah tersebut mereka angkut untuk diolah di tempat pengolahan sampah selanjutnya.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan DLH. PPSU, para petugas Satpol PP, Dishub, Distamhut, semua bahu-membahu untuk membuat Jakarta kinclong lagi,” ujarnya.
Terjunkan 1.680 Petugas Kebersihan saat Nataru
Sementara itu, DLH DKI Jakarta juga mengerahkan 1.680 petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan Jakarta pada perayaan Natal 2023. Ribuan personel juga mengantisipasi tumpukan sampah saat Natal.
Asep menambahkan, kegiatan penanganan kebersihan selama Natal tetap berlangsung seperti biasa. Alasannya, meski jatuh pada hari libur, pasukan oranye DLH tetap bekerja untuk menjaga kebersihan Jakarta saat perayaan Natal.
“Seluruh Suku Dinas Lingkungan Hidup tingkat Kota Administrasi dan Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup di tiap Kecamatan, telah diinstruksikan untuk mengantisipasi kebersihan lingkungan gereja di wilayah tugasnya masing-masing,” kata Asep.
Asep mengungkapkan, untuk mengantisipasi timbulan sampah pada momen perayaan Natal tahun ini, pihaknya telah mempersiapkan beberapa antisipasi. Di antaranya rencana operasi, satuan tugas, sarana, dan armada penanganan sampah.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia