Jakarta (Greeners) – Pemprov DKI bersama Jakarta Endowment For Art and Heritage menggandeng komunitas film, musik dan teater untuk memberdayakan Kota Tua melalui kegiatan seni. Adapun keterlibatan komunits diberi kesempatan untuk mengelola bangunan tua di Jalan Roa Malaka 7 dan 9 menjadi gedung eksternal yang nantinya akan menjadi wadah bagi komunitas film, musik dan teater Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Rencana tersebut selain untuk meningkatkan kegiatan perekonomian Kota Tua sebagai tempat destinasi turis lokal dan mancanegara. Selain itu, untuk membangkitkan kreatifitas seniman-seniman muda yang berfokus pada film, musik dan teater di Kota Tua yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata utama di Indonesia oleh Menteri Pariwisata beberapa waktu yang lalu.
“Perlu di kota besar seperti Jakarta terdapat wadah seperti ini agar anak-anak muda tidak hanya menghabiskan waktu di mall-mall dan terus-menerus memakan junk food, dan melanjutkan kegiatannya dengan menonton sinetron secara terus menerus merupakan suatu pembodohan,”ujar Goenawan Mohamad selaku budayawan dan Ketua Dewan Penasihat PT Pembangunan Kota Tua Jakarta (JOTRC) dalam acara Pencanangan Pendidikan dan Komunitas Musik, Teater, Film di Kota Tua, Jakarta, Rabu (29/4).
Ia menambahkan, meskipun sebuah pementasan musik, teater dan film hanya berlangsung tiga hari, diperlukan persiapan untuk melatih diri yang membutuhkan waktu lama bahkan bisa terhitung bulanan. Oleh karena itu, ia sangat mendukung adanya kesadaran dan perhatian pemerintah terhadap seniman-seniman muda yang nantinya bisa memajukan bangsa Indonesia.
Dukungan juga datang dari Shelvy Arifin selaku Direktur Utama Produksi Film Negara. “Bagaimana kita (PFN dan Pemprov DKI serta JOTRC) bisa bekerja sama agar tidak terjadi tumpang tindih,” ujarnya.
Pengintegrasian pendidikan, seni dan pembentukan komunitas merupakan fenomena baru di Jakarta maupun di Indonesia. Diharapkan, gerakan ini dapat mengembalikan pengembangan budaya dan pendidikan sebagai kunci utama revitalisasi.
Sesuai dengan slogan Kota Tua Jakarta (To Work, To Live, To Play), Pemprov DKI dan JOTRC akan terus memberikan insensif dan mendorong seniman, pemusik, insan film, siswa untuk hidup, bekerja dan berkiprah di sini.
“Gedung ini adalah distrik pendidikan untuk kegiatan ekstrakulikuler atau laboratorium Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk musik, teater dan film,” imbuh Lin Che Wie, CEO JOTRC.
Kota Tua Jakarta sangat potensial guna dijadikan destinasi wisata. Selain bersejarah, juga karena Kota Tua dapat menjadi tempat untuk menimba pengetahuan. Selain itu, guna mensukseskan kegiatan ini, Pemprov DKI akan melakukan kerjasama dengan JOTRC, Institut Kesenian Jakarta, PT PPI (Persero) dan Perum Produksi Film Negara (PPFN).
Penulis: Gloria Safira