Pemanfaatan Taman Kota di DKI Jakarta Belum Maksimal

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Rencana pemerintah untuk membangun konsep kota yang ramah lingkungan dengan mewujudkan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30 % dari luas kota membutuhkan bantuan dari banyak pihak, salah satunya adalah dari komunitas peduli lingkungan.

Hal ini dapat dilihat dari kampanye yang dilakukan oleh LeafPlus dengan gerakan HiddenPark-nya. HiddenPark sendiri merupakan kampanye publik untuk mengaktifkan kembali taman-taman kota di DKI Jakarta.

Campaign Manager HiddenPark, Nadine Zamira menerangkan, bahwa kampanye HiddenPark ditujukan kepada orang tua dan anak yang tidak banyak tahu tentang taman kota di DKI Jakarta.

“Kita mau coba kasih tahu kepada para orang tua dan anak-anak tentang lokasi dan potensi tersembunyi dari taman kota Jakarta, agar mereka tahu bahwa selain mall, ada juga tempat hiburan yang menyenangkan dan sehat untuk keluarga,” ujar Nadine saat berbincang dengan Greeners di Taman Tanjung, Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (07/09).

Nadine Zamira. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Campaign Manager HiddenPark, Nadine Zamira. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Selain itu, lanjut Nadine, HiddenPark ini juga merupakan satu bentuk dukungan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan perluasan RTH sebanyak 30% sesuai dengan Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

“Kalau kita lihat, saat ini Jakarta baru memenuhi 10% saja untuk RTH-nya,” tambah Nadine.

Menurut Nadine, Jakarta memiliki hampir 1000 taman kota yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Namun, tidak semua taman tersebut diketahui dan dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar taman.

Ia menjelaskan bahwa banyak fungsi dari RTH yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di taman kota. Seperti, lokasi untuk bermain, berolahraga, belajar, bersosialisasi, ataupun sekadar bersantai bersama teman dan kerabat.

“Untuk itu, kami melalui HiddenPark ini, ingin sekali menjadi medium dari dan bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan kreatifitas terkait kebutuhan akan ruang-ruang publik yang menunjang bagi masyarakat di kota metropolitan seperti Jakarta,” pungkasnya.

(G09)

Top