Penipisan Lubang Ozon
Menurut Dodo Gunawan dkk dari Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi, BMKG, lubang ozon pertama kali terdeteksi di Antartika ketika ilmuwan membandingkan jumlah ozon (1980) dengan pengukuran (1956). Gambar 1 menunjukkan kondisi luas lubang ozon dan total ozon di Antartika sejak tahun 1980.
“Terjadi kenaikan luas area lubang ozon sejak tahun 1979 (0 km²) sampai 2018 (22.9 km²), luas maksimum terjadi tahun 2006 (26.6 juta km², titik merah) yang selanjutnya bervariasi sampai tahun 2018. Selain itu, penurunan total ozon (Dobson Unit) mencapai titik minimum tahun 1994 sebesar 92.3 DU (titik biru),” ujar Dodo.
Dodo mengatakan ketebalan lapisan ozon, bervariasi secara temporal dan spasial. Ketebalan lapisan ozon akan berbeda di berbagai tempat di dunia. Umumnya lebih tipis di dekat khatulistiwa dan menebal ke arah kutub. Ketebalan lapisan ozon mencapai maksimum selama musim semi dan minimum selama musim gugur.
“Ozon stratosfer dihasilkan oleh reaksi yang melibatkan radiasi UV matahari sehingga ozon seharusnya banyak ditemukan di daerah tropis. Tetapi, ternyata ozon sebagian besar ditemukan daerah lintang menengah sampai kutub,” ujar Dodo
Dodo mengatakan keanehan tersebut dijelaskan oleh Brewer-Dobson, akibat sirkulasi angin stratosfer mengangkut ozon yang terbentuk di trofis dan membawanya ke masing-masing kutub. Akibat adanya lubang ozon maka mengakibatkan total ozon minimum berada di Antartika pada September-Oktober dan di Arktik pada Maret-April-Mei.
Penipisan lapisan ozon di Antartika diumumkan pertama kali oleh Joe Farman, Brian Gardiner dan Jonathan Shanklin. Kemudian pada tanggal 16 Mei 1985 diadakan kajian dan pengamatan terkait penipisan lapisan ozon ini. Penipisan lapisan ozon menyebabkan meningkatnya penyakit kanker kulit, katarak, merusak tanaman, plankton, dan meningkatnya karbon dioksida akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon mengakibatkan terjadinya kabut campur asap yang mempengaruhi iritasi saluran pernapasan dan penyakit lainnya.