Bandung (Greeners) – Lebih dari 20.000 angklung berkumandang di Stadion Siliwangi, Bandung guna memecahkan rekor dunia memainkan angklung terbanyak. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menerima piagam dari Museum Rekor Dunia-Indonesia menuturkan aksi ini dilakukan untuk mengingatkan pada dunia bahwa solidaritas adalah kunci dari persatuan, khususnya bagi negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika Ke-60 tahun 2015.
Kepada Greeners, pria yang akrab disapa Emil ini menyatakan, penghargaan pemecahan rekor dunia ini adalah penghargaan untuk solidaritas warga Bandung secara khusus dan masyarakat Jawa Barat secara umum.
“Ini permainan angklung terbanyak sepanjang sejarah. Dua puluh ribu orang pemain menggaungkan pesan perdamaian untuk Asia-Afrika,” katanya, Bandung, Kamis (23/04).
Selain itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya turut menyatakan bangga dengan antusias yang diberikan oleh warga Bandung. Ia pun sempat merasa gemetar melihat begitu besarnya rasa cinta masyarakat Bandung terhadap kotanya.
“Ini sangat membanggakan. Ini membuktikan bahwa angklung ini milik bangsa Indonesia,” jelasnya.
Wakil Direktur Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri), Osmar Semesta, menjelaskan bahwa pemecahan rekor bermain angklung terbanyak ini menembus rekor sebelumnya yang dilakukan di Jakarta dengan 11.000 peserta.
“Penilaian kali ini masuk dalam kategori penilaian terbanyak. Selain itu dimainkan dalam rangka Konferensi Asia Afrika. Semoga pesan solidaritasnya sampai ya ke para delegasi negara,” tambahnya.
Secara rinci Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Bandung, Herlan J.S mengatakan kepada Greeners kalau permainan 20.000 angklung ini dipimpin oleh Group Musik Babendjo dari Saung Angklung Udjo yang sukses mengajak para peserta yang mengikuti Harmony Angklung for The World untuk berjoget bersama.
Sedangkan sebanyak 10.000 dari 20.000 angklung yang digunakan dalam peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika di Stadion Siliwangi, Bandung ini dibuat oleh pengrajin angklung dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
“Setengah dari alat musik tradisional Sunda ini dibuat oleh Mumu Alimudin. Beliau itu perajin Sanggar Angklung Panji Mekar Panyingkiran dari Kampung Nempel, Desa Panyingkiran,Kecamatan Ciamis,” tukasnya.
Sebagai informasi, Harmony Angklung for The World-Angklung for AACC ini merupakan rangkaian perayaan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang digelar untuk pemecahan rekor dunia memainkan angklung dengan jumlah pemain hingga 20.000 orang.
Selama satu jam lebih panitia bersama tim juri dari Muri maupun Guinness World Records melakukan penghitungan jumlah peserta. Sekitar pukul 11.40 WIB, perwakilan dari MURI memastikan jika gelaran di Stadion Siliwangi memecahkan rekor Pagelaran Musik Angklung dengan Pemain Terbanyak. Jumlah yang tercatat mencapai 20.000 peserta dengan memainkan lagi We are The World yang sempat dipopulerkan oleh penyanyi Amerika, Michael Jackson.
Penulis: Danny Kosasih