Parlemen Jepang Puji Pengelolaan Sampah di Jakarta

Reading time: 2 menit
Delegasi Komisi Lingkungan Hidup Parlemen Jepang mengunjungi Jakarta Recycle Center (JRC). Foto: DLH DKI Jakarta
Delegasi Komisi Lingkungan Hidup Parlemen Jepang mengunjungi Jakarta Recycle Center (JRC). Foto: DLH DKI Jakarta

Jakarta (Greeners) – Delegasi Komisi Lingkungan Hidup Parlemen Jepang mengunjungi Jakarta Recycle Center (JRC) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/8). Mereka memuji pengelolaan sampah di Jakarta dan siap untuk membantu membagikan teknologi.

Kunjungan Parlemen Jepang ke Indonesia ini bertujuan memperkuat kerja sama dan mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyambut hangat kedatangan para delegasi Jepang ini. Ia mengucapkan terima kasih karena pemerintah Jepang sudah memberikan dukungan. Termasuk pembangunan JRC juga merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta, dan Pemerintah Kota Osaki, Jepang.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Jepang, terutama kontribusi melalui JICA dalam membantu pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem pengelolaan sampah di Jakarta,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya dengan belajar dari teknologi dan pengalaman Jepang. DLH juga terus berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah dengan memanfaatkan teknologi yang canggih dan tepat guna.

Asep berharap agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan diperluas ke bidang lainnya, seperti penanganan polusi udara dan pengelolaan air limbah.

“Kami melihat banyak peluang untuk memperkuat kolaborasi di berbagai sektor lingkungan hidup,” tandasnya.

Di samping itu, saat ini volume sampah DKI Jakarta yang dikirim ke Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang sangat besar. Tercatat pada tahun 2023, sebanyak 7.500-8.000 ton sampah DKI Jakarta masuk ke Bantargebang setiap harinya.

DLH Jakarta juga memiliki rencana untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R) pada setiap kecamatan Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengangkutan sampah dan bisa memperpanjang masa pelayanan TPST Bantargebang.

Delegasi Komisi Lingkungan Hidup Parlemen Jepang mengunjungi Jakarta Recycle Center (JRC). Foto: DLH DKI Jakarta

Delegasi Komisi Lingkungan Hidup Parlemen Jepang mengunjungi Jakarta Recycle Center (JRC). Foto: DLH DKI Jakarta

Jakarta Berpotensi Memimpin Inovasi Pengelolaan Sampah

Sementara itu, Ketua Komisi Lingkungan Hidup Parlemen Jepang, Shunsuke Mutai, menyatakan kekagumannya terhadap upaya pengelolaan sampah di Jakarta.

“Kami terkesan dengan langkah-langkah yang telah Jakarta ambil dalam mengatasi tantangan lingkungan. Ini adalah bukti nyata bahwa kota besar dapat mengelola masalah lingkungan secara efektif,” kata Mutai.

Mutai juga menyoroti pentingnya dekarbonisasi dan pengurangan sampah sebagai bagian dari upaya menekan emisi gas rumah kaca yang berbahaya.  Jepang, misalnya, saat ini memiliki teknologi canggih yang dapat membantu dalam mengelola sampah. Mereka pun siap berbagi pengetahuan ini dengan Jakarta untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

Ia juga mengungkapkan harapan bahwa Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di dunia dalam hal pengelolaan sampah. Menurutnya, keberhasilan Jakarta dalam menangani sampah akan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain, baik di Indonesia maupun global.

“Hal ini menunjukkan potensi Jakarta untuk memimpin dalam inovasi pengelolaan sampah,” tutup Mutai.

Kunjungan ini diakhiri dengan tur keliling JRC. Para delegasi Jepang menyaksikan langsung proses daur ulang sampah dan teknologi yang digunakan. Melalui kunjungan ini, DLH Jakarta berharap agar kerja sama antara Jepang dan Indonesia dalam bidang lingkungan hidup dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua negara.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top