MALANG (Greenersmagz) – Mobil dinas di lingkungan Pemerintah Kota Malang, angkutan kota (angkot) dan taksi di Kota Malang siap menggunakan mobil berbahan bakar gas (BBG) menyusul adanya bantuan seribu unit konverter dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang rencananya direalisasikan bulan depan.
Wakil Wali Kota Malang Bambang Priyo Utomo, mengatakan, parapejabat di lingkungan Pemkot Malang juga sudah melakukan ujicoba kendaraan tersebut. “Ternyata lebih halus dan tidak mengeluarkan asap yang memicu polusi udara, sehingga lebih ramah lingkungan,” katanya, Selasa (14/08/2012).
Menurutnya, seribu unit konverter tersebut akan dipasang di seluruh kendaraan dinas, sejumlah angkutan kota dan taksi. Ia mengakui jika mobil berbahan bakar gas ini lebih ramah lingkungan karena asap kendaraan yang dikeluarkan sangat minim sehingga dapat mengurangi polusi udara.
Selain itu, katanya, dengan menggunakan bahan bakar gas lebih hemat daripada menggunakan premium atau bahan bakar lainnya, sebab satu tabung gas seharga Rp 50 ribu dapat digunakan menempuh perjalanan sejauh 200 kilometer. “Kalau menggunakan premium, dengan jarak yang sama bisa sampai tiga kali lipatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang M Sofwan mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan Pertamina untuk membangun infrastruktur berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SBBG). Diharapkan, sebelum realisasi konversi BBM (premium dan pertamax) ke BBG dalam waktu dekat ini, infrastrukturnya sudah ada sehingga penggunaan mobil BBG bisa dilaksanakan.
Ia mengatakan jika pembangunan infrastruktur berupa stasiun pengisian bahan bakar gas dipastikan tahun ini bisa terwujud. “Anggaran yang diplot untuk BBM operasional kendaraan dinas akan dialihkan untuk membangun infrastruktur BBG,” katanya.
Saat ini, Pemkot Malang sudah melakukan survey dan hasilnya ada enam lokasi yang cocok untuk pendirian stasiun pengisian BBG. Lokasi tersebut merupakan aset Pemkot Malang sehingga anggarannya nanti tidak terlalu besar.
Keenam lokasi itu tersebut berada di bekas kantor PDMA di Jalan A Yani, kawasan Mal Olympic Garden (MOG) di Jalan Tenes, Jalan Veteran, Terminal Arjosari, Lowokdoro-Gadang, dan Jalan Ki Ageng Gribik-Kedungkandang.
Sales Representative Retail VII Terminal Pertamina Malang Arlina Dyah P, mengkau siap mendirikan stasiun pengisian BBG di wilayah Malang menyusul kendaraan dinas Pemkot malang yang akan menggunakan bahan bakar gas tersebut. “Kami siap mendirikan stasiun pengisian BBG,” katanya.
Ketua Perkumpulan Pemilik Angkutan Kota Malang (Permitama), M. Udin, mengatakan pihaknya siap beralih menggunakan mobil BBG jika Pemkot Malang memberikan bantuan konverter tersebut. “Katanya lebih ekonomis,” ujar udin terpisah.
Meski demikian, pihaknya akan melakukan ujicoba dulu sebelum benar-benar diterapkan di angkutan kota maupun taksi. “Jika hasilnya sama saja, terpaksa kami kembali menggunakan BBM,” ujarnya. (G17)