Jakarta (Greeners) – Coral Reef Rehabilitation and Management Program Coral Triangle Initiative Asian Development Bank (COREMAP CTI ADB) resmi berakhir Agustus 2023. Kolaborasi antar pihak penting dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan yang baik dan berkelanjutan.
Program COREMAP-CTI ADB inisiasi dari Kementerian PPN Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF). Tiga lokasi yang dapat program ini adalah Segitiga Terumbu Karang Dunia, yakni di Nusa Penida, Gili Matra, dan Gili Balu.
Meskipun periodenya cukup singkat, program ini telah membenahi pengelolaan dan perlindungan kawasan konservasi perairan. Masyarakat pesisir pun telah mendapatkan alternatif ekonomi dan penguatan kelembagaan untuk ikut menjaga keberlanjutan ekosistem di wilayah tempat mereka tinggal.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan, praktik baik dan pembelajaran pengelolaan ekosistem pesisir prioritas yang telah dicapai dalam COREMAP-CTI, terus berlanjut meski programnya telah berakhir. Tentunya hal ini tidak terlepas dari kesungguhan komitmen dan kolaborasi dari stakeholders setempat.
“Jangan dibiarkan masyarakat berjuang sendirian. Dukung upaya dan semangatnya dalam melestarikan dan menjaga keutuhan alam di wilayahnya,” kata Vivi dalam kegiatan Workshop Penutupan Proyek dan Diseminasi Capaian COREMAP-CTI ADB, di Jakarta, Selasa, (15/8).
Vivi menambahkan, hasil dari pembelajaran dan beberapa rekomendasi dari COREMAP-CTI dapat menjadi masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045.
Pengelolaan ekosistem laut dan pesisir bukan tanggung jawab satu pihak, namun menjadi tanggung jawab bersama. Perilaku dan aktivitas manusia di dalamnya harus bisa melestarikan ekosistem laut.
Kolaborasi Tingkatkan Efektivitas COREMAP
Keberhasilan implementasi program COREMAP telah memadukan science based policy (kebijakan berdasarkan ilmu pengetahuan dan community based implementation (pelaksanaan berbasis masyarakat).
Direktur Kelautan dan Perikanan PPN Bappenas, Sri Yanti mengemukakan meski dalam melanjutkan program yang COREMAP telah bentuk tidak mudah, tetapi ketika semua dalam satu komitmen dan tujuan, seluruh rencana bisa berjalan untuk mencapai tujuan utama dalam meningkatkan efektivitas.
“Peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan ini diimplementasikan melalui tiga pendekatan yaitu penguatan kelembagaan dan pengelolaan terumbu karang, pengembangan pengelolaan sumber daya berbasis ekosistem, dan peningkatan mata pencarian berkelanjutan berbasis kelautan,” ungkap Sri.
Berikan Kehidupan Baru untuk Masyarakat Pesisir
Salah satu penerima manfaat di Gili Matra Lombok Utara, Safri Mutahid merasa ada sebuah kehidupan baru ketika COREMAP-CTI hadir. Terutama dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat.
“Masyarakat di Gili Matra ini bergantung pada sumber daya laut untuk penghidupan. Kami terbantu dalam menjaga dan memelihara karena telah dibekali dengan informasi serta keterampilan serta fasilitas. Sehingga kami bisa sadar untuk menjaga alam dan laut,” kata Safri.
Penerima manfaat di Nusa Lembongan, Bali dan Gili Balu, Sumbawa Barat juga rasakan hal yang serupa. Aktivitas ekonomi mereka telah meningkat dengan memanfaatkan komoditas yang ada.
Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Laut IPB University, Yonvitner mengatakan bahwa perlibatan masyarakat dalam mengelola kawasan pesisir sangatlah penting.
Tidak hanya fokus terhadap perlindungan ekosistem di kawasan perairan, masyarakat pun perlu memperoleh banyak manfaat dari sebuah program yang diimplementasikan.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : RIK