Jakarta (Greeners) – Masyarakat mulai menggandrungi olahraga bersepeda. Tak hanya sekadar alat berolahraga, potensi sepeda menjadi alat transportasi sangat terbuka jika didukung sarana, prasarana dan kepastian hak para pesepeda di jalan raya.
Di tengah pesatnya penggunaan kendaraan bermotor yang meningkatkan polusi udara, sepeda menjadi salah satu kendaraan yang bebas emisi.
Dalam sejarahnya, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya menetapkan Hari Sepeda Sedunia setiap 3 Juni.
Ketua Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima mengatakan, sepeda masih dianggap sebagai alat olahraga dan rekreasi, bukan sebagai alat transportasi. Akhirnya hak pesepeda sering diabaikan ketika di jalan raya.
“Permasalahan yang paling fundamental di masyarakat yaitu sepeda masih dianggap alat olahraga dan rekreasi, bukan sebagai alat mobilitas transportasi. Akhirnya haknya pesepeda sering diabaikan ketika di jalan raya,” kata Fahmi kepada Greeners, baru-baru ini.
Sepeda sebagai transportasi yang tidak menyumbang emisi ini seringkali masih dianggap sepele. Hingga permasalahan yang dirasakan oleh pegiat sepeda pun meningkat.
Beragam Fasilitas Pendukung
Ketua Bike to Work Bandung, Wildan Fachdiansyah juga berpandangan senada. Sebagai pegiat sepeda merasa perlu adanya fasilitas pendukung, seperti bersepeda tanpa parkir dan perbanyakan jalur sepeda.
“Tak cukup fasilitas, hal yang utama saat ini yaitu kesadaran untuk saling menghormati antara pengguna kendaraan agar bisa menciptakan kondisi yang lebih humanis,” ucapnya.
Sementara itu, fasilitas ini juga memiliki pengaruh besar untuk mendorong tumbuhnya pengguna sepeda. Oleh karena itu, harapannya pengelola di tempat publik seperti mal, stasiun, hingga pasar sudah bisa menyediakan area parkir khusus untuk para pengguna sepeda.
Pengampanye Walhi DKI Jakarta, Muhammad Aminullah pun menilai, pentingnya memfasilitasi pesepeda di Jakarta.
“Di Jakarta fasilitas sepeda juga harus ditunjang lagi. Tidak hanya jalur sepeda tapi juga integritas dengan kendaraan umum lain. Misalnya di stasiun disediakan parkir sepeda yang aman,” imbuh Aminullah.
Bersepeda Baik untuk Kesehatan
Sementara itu dari sisi kesehatan, berolahraga salah satunya bersepeda mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
“Apabila dilakukan secara rutin (bersepeda) akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 50 %,” kata Dokter Spesialis Jantung Reza Pramayudha seperti diberitakan sebelumnya.
Kasus penyakit kardiovaskular, seperti jantung terus meningkat, bahkan menyebabkan kematian usia produktif di Indonesia. Aktivitas fisik seperti bersepeda bisa menekan risiko penyakit ini hingga 50 %.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia 15 dari 1.000 orang penduduk. Artinya, atau saat ini terdapat 4,2 juta orang yang menderita penyakit kardiovaskular.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin