Jakarta (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyampaikan upaya-upaya kementerian yang dipimpinnya mengenai pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi rawan kebakaran, salah satunya melalui pembangunan sekat kanal, dihadapan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik.
Siti meyakini bahwa pembangunan sekat kanal akan efektif sebagai langkah pengendalian karhutla serta mempertahankan muka air gambut dalam upaya antisipasi karhutla ini. Secara pribadi, ia mengundang Stig Traavik untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang direncanakan akan dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia di Jambi pada tanggal 5 April mendatang.
“Jadi kita undang Stig untuk datang. Apalagi era sekarang kan lebih terbuka, siapapun bisa mengakses informasi publik yang tersedia setiap saat. Apapun informasi yang dibutuhkan masyarakat akan segera disampaikan oleh Kementerian LHK,” katanya, Jakarta, Kamis (24/03) lalu.
Selain Stig, pada hari yang sama Siti juga melakukan pertemuan dengan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge. Dalam pertemuan tersebut ia mengaku tengah mengupayakan langkah terbaik dalam pengelolaan sampah dan limbah. Ia juga menyebutkan bahwa KLHK telah memiliki sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik di Cilacap, Jawa Tengah.
“Hal ini sejalan dengan target Presiden untuk membangun pembangkit listrik 35.000 MW. Apalagi Indonesia juga punya proyek di 80 kota yang sudah punya alat pemroses sampah seperti di Malang, Martapura, Kendari, Balikpapan dan lainnya,” imbuhnya.
Denmark sendiri, menurut Casper, ikut memberi masukan terhadap teknologi persampahan tersebut. Menurutnya, Denmark telah memiliki teknologi yang mumpuni dalam melakukan pengelolaan sampah dan limbah.
“Denmark lebih fokus dalam pengelolaan sampah dan bagaimana mengubah sampah menjadi energi. Kami mengambil sampah dari Inggris dan kita buat teknologi pengolahannya di Denmark,” katanya.
Penulis: Danny Kosasih