Jakarta (Greeners) – Setiap tahun, pada tanggal 15 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). Untuk tahun 2015, tema yang diangkat adalah Tangan Bersih Pangkal Sehat.
Tema ini dipilih karena tangan adalah anggota badan yang banyak digunakan untuk melakuan berbagai kegiatan sehari-hari termasuk makan, minum, menyiapkan makanan, serta memberi makan anak atau bayi. Tangan yang selalu bersih dan sehat akan mencegah kita dari serangan berbagai penyakit, utamanya penyakit menular.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Moloek, adalah cara yang paling sederhana, mudah, murah dan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit. Sebab, ada beberapa penyakit penyebab kematian yang dapat dicegah melalui perilaku cuci tangan dengan benar, seperti penyakit diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak. Demikian juga penyakit hepatitis, typhus, dan flu burung.
“Perilaku mencuci tangan yang benar itu, ya, mencuci tangan dengan sabun. Kapan itu? Sebelum menyiapkan makanan, setiap kali tangan kotor, seperti setelah memegang uang, binatang, berkebun, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi atau anak, setelah menggunakan pestisida atau insektisida, dan sebelum menyusui bayi,” jelasnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, Jakarta, Senin (19/10).
Sebagai informasi, Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan bahwa proporsi penduduk umur di atas 10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia meningkat dari 23,2 persen pada tahun 2007 menjadi 47,0 persen pada tahun 2013.
“Kita patut bangga bahwa berkat kerja keras bersama, sejak tahun 2008 hingga kini ada 25.184 desa/keluruhan dari 80.275 desa atau kelurahan di Tanah Air yang telah melaksanakan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Selain itu, ada sekitar 4.431 desa atau kelurahan di Indonesia yang telah mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih