Jakarta (Greeners) – Sejak Minggu (09/04), nama Doni Herdaru Tona, pendiri Animal Defenders Indonesia (AD), belakangan ini kerap disebut-sebut dalam akun instagram Melanie Subono. Melanie, penyanyi sekaligus aktivis kesejahteraan hewan, berencana menuntut Doni atas tuduhan penyiksaan terhadap hewan. Melalui surat terbuka yang diunggah dalam laman WordPress miliknya (melaniesubono.wordpress.com), Melanie menjelaskan alasannya untuk melaporkan Doni ke pihak yang berwajib.
Hal ini berawal dari kekecewaan Melanie setelah menitipkan anjing-anjing peliharaannya kepada Doni pada pertengahan 2016 lalu. Pada saat itu, Melanie harus menjalani operasi akibat kecelakaan. Namun setelah dikembalikan, salah satu anjing miliknya yang ia panggil “Nina”, tidak turut dikembalikan.
Melanie yang sudah menganggap Nina lebih dari sekadar hewan peliharaan, mencoba mencari tahu keberadaan satwa ini kepada Doni dan karyawan AD. Namun, baik Doni maupun karyawan AD tidak menjelaskan dengan pasti kondisi Nina di shelter milik AD.
Setelah berulang kali tidak mendapat respon yang jelas dari Doni, Melanie akhirnya mendapat informasi yang mengejutkan. Berdasarkan pernyataan dalam akun instagram Melanie yang diberi caption “Update 1”, Melanie menyatakan dirinya menerima keterangan dari orang yang bekerja di Animal Defenders bahwa Nina telah meninggal. Nina mati tiga hari setelah sebelumnya digigit oleh seekor pitbull, dan lukanya hanya diobati dengan salep.
“Selamat sore semua teman-teman. Gue sudah lebih tenang, gue mohon kalo lo menonton ini please nonton dua atau tiga video yang lengkap. Jangan cuma satu video ini. Gue minta kalian semua mengawal gue dan mengawal kasus ini.
So, gue menemukan dari orang yang bekerja di Animal Defenders, dulu takut bicara sekarang berani, yang terjadi pada Nina adalah, dan gue udah ketemu langsung dengan orang dan saksinya, Nina itu digigit oleh pitbull. Dan cuma diobatin pake salep. Udah bolong-bolong telinganya. Tiga hari kemudian, dia meninggal. Dan tadi jam 1 siang, gue duduk dengan belasan orang yang membuka fakta mengerikan tentang Animal Defenders.” [Pernyataan Melanie via Instagram dengan caption “UPDATE 1”. Pernyataan ini terhitung dua hari yang lalu saat berita ini diterbitkan, 13/4/2017].
Berdasarkan keterangan tersebut, Melanie menyatakan sedang mengumpulkan bukti-bukti lebih lanjut mengenai penyiksaan yang dilakukan Doni di Animal Defenders selama ini.
“Alasan gue tidak membuka bukti di sini adalah karena semua orang yang mengenal Doni setuju ini akan dipakai untuk dia mengambil waktu, dan nanti dia siap dengan jawaban-jawabannya kalau buktinya sudah dibuka. Kedua, ini banyak melibatkan orang yang sangat takut dan sudah pernah diintimidasi bahkan dipukuli oleh dia. Ketiga, secara hukum, untuk proses yang akan berjalan, bukti tidak boleh dibuka dulu ke publik…” [Pernyataan Melanie via Instagram dengan caption “Terakhir… Menjawab Kenapa Bukti Tidak Dibuka D Sosmed Sekarang”. Pernyataan ini terhitung dua hari yang lalu saat berita ini diterbitkan, 13/4/2017].
Ia juga mengaku sudah mengumpulkan tidak kurang dari 30 orang yang mau menandatangani surat bersaksi. Tiga puluh orang ini terdiri atas keluarga Doni, dokter hingga mantan staf Animal Defenders.
Mengenai kejadian ini, Melanie menyatakan keseriusannya untuk mengajukan kasus ini ke pengadilan. “Hari ini selesai disusun, besok aku cek, tapi ‘kan jumat tanggal merah. Jadi senin. Paling lambat selasa aku sudah BAP,” ujar Melanie melalui pesan suara via WhatsApp Messenger kepada Greeners, Rabu (12/4/2017).
Kepada Greeners, Melanie juga menyebutkan dirinya tidak sendiri mengalami kejadian ini. Dengan tereksposnya kasus ini, Kalina Oktarani, mantan istri pesulap Dedy Corbuzier, melalui akun instagramnya, @kalinaocktaranny, mengaku mengalami hal yang tidak mengenakkan terkait Animal Defenders.
Meminta Maaf
Menanggapi kejadian ini, Doni mencoba untuk mengklarifikasi hal-hal yang dituduhkan terhadapnya. Di dalam akun instagramnya, @doniherdaru, Doni memaparkan kondisi Nina di shelter.
“Nina berada di shelter kami waktu itu karena perkelahian terus menerus dengan anjing Mbak Mel lainnya yg dirumahnya juga, bernama Neng. Kami bantu rehab dan liat permasalahan sebenarnya dimana dan menemukan pada setiap konflik kedua anjing ini, selalu dimulai oleh Nina dan bukan dimulai oleh Neng. Walau banyak anjing lain, namun yg tengkar hanya dua ini saja. Anjing2 kami gak pernah ikutan. Dan tidak ada pitbull yang campur ke kelompok anjing utama pada saat masa Nina dan Neng ada di shelter. Tidak ada…”
Selain itu, Doni menyatakan bahwa dirinya telah memberi tahu kondisi Nina ke Melanie. Dalam unggahan yang sama, Doni pun mengutarakan permohonan maaf kepada Melanie.
“…Hal ini pun, gue beritahukan ke Mbak Mel setelah bbrp hari kejadian, krn mengingat beliau cemasan dan saat itu sedang di luar kota menjalani agendanya, dan pas di klinik dokmag, gue WA beliau dgn nada becanda, mbak lagi apa? Beliau tanya ada apa, gue jawab gak, cuma ngetes aja.
Demikian gue mau kakak gue ini gak mudah cemas pada anak2nya. Tanpa maksud yg lain2. Namun, pada perjalanannya jika rasa ingin menjauhkan rasa cemas dan shock ini membawa masalah, gue minta maaf tulus krn tidak bermaksud apapun, hanya mau agar (Melanie) tidak drop. Dan gue siap menerima konsekuensi jika gue salah untuk hal tsb.” [Pernyataan Doni via Instagram terhitung 2 hari saat berita ini diterbitkan, 13/4/2017]. Hingga berita ini diturunkan, Doni belum memberikan respon ketika dihubungi.
Jessica, salah satu pengurus Animal Defenders, saat dihubungi oleh Greeners menegaskan bahwa hewan-hewan yang ditampung di shelter Animal Defenders diperlakukan dengan baik, tidak seperti kabar yang beredar.
“Semua klarifikasi ada di IG (instagram) Animal Defenders Indonesia dan Doni Herdaru. Selebihnya adalah fitnah semata yang kami rasa tidak perlu ditanggapi oleh kami,” ujar Jessica melalui pesan teks via WhatsApp Messenger kepada Greeners, Kamis (13/4/2017).
Penulis: Ayu Ratna Mutia