Jakarta (Greeners) – Ada yang berbeda di program Less Waste More Jazz pada perhelatan Java Jazz Festival 2023. Untuk pertama kalinya, maggot atau belatung mereka libatkan untuk melumat semua sampah organik yang penonton hasilkan. Sebanyak 521 kg atau 0,521 ton sampah organik sisa makanan maggot “sikat habis”.
Java Jazz Festival 2023 yang berlangsung 2-4 Juni 2023 telah rampung. Total timbulan sampahnya mencapai 9.051 kg atau sekitar 9 ton. Lebih dari 10 tahun, Java Jazz Festival menerapkan less waste berkolaborasi dengan Greeners.
Artinya, ada pemilahan sampah sehingga timbulan sampah yang event ini hasilkan bisa didaur ulang dan tidak sepenuhnya membebani tempat pembuangan akhir (TPA).
Sebanyak 50 tempat sampah terpilah tersebar di berbagai titik lokasi festival musik mereka tahun ini. Menariknya, maggot juga ikut menyukseskan Less Waste More Jazz ini.
Maggot adalah larva berupa ulat dari lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Larva ini dalam siklus hidupnya membutuhkan makanan seperti sampah organik. Dengan cara ini sampah organik tidak menjadi timbulan sampah di TPA yang bisa meningkatkan gas metana dan emisi karbon.
Tim Maggot Dinas Lingkungan Hidup Kemayoran Jakarta, Nur Ahmad mengatakan, maggot ini tentunya menarik. Sebab sebagian orang belum mengetahui peran maggot dalam mengurangi sampah organik hingga dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
“Hal yang menarik pada JJF tahun ini yaitu menampilkan maggot. Ini bisa jadi edukasi buat pengunjung tentang adanya maggot, mereka biar tahu tentang manfaat maggot,” kata Ahmad kepada Greeners baru-baru ini.
Sukses Terapkan Pemilahan Sampah
Tak banyak berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun ini pemilahan sampah terbagi menjadi lima kategori yaitu organik, recycle, residu, bahan berbahaya beracun (B3), dan kertas. Dalam waktu tiga hari, sampah yang paling banyak terkumpul yaitu jenis sampah residu.
Koordinator Less Waste More Jazz, Reynaldi Sunaryo mengungkapkan, adanya less waste di sebuah event dengan menyediakan tempat sampah terpilah bisa memudahkan pengelolaan sampah selanjutnya, hingga sampah tidak berakhir di TPA.
“Dengan adanya pemilahan sampah di acara besar seperti ini sampah menjadi mudah untuk dikelola lebih lanjut. Misal ada yang kita berikan ke pihak daur ulang dan berpeluang menjadi sirkular ekonomi,” tuturnya.
Data tim Less Waste More Jazz menunjukkan, total sampah Java Jazz Festival 2023 mencapai 9.051 kg atau sekitar 9 ton. Hari pertama ada 2,2 ton, hari kedua 3,3 ton dan hari ketiga 2,98 ton. Sampah itu terdiri dari sampah organik, plastik, kertas, residu, botol plastik dan kemasan karton bekas minuman (Tetra Pak).
Penonton Java Jazz Festival 2023 Teredukasi
Dari upaya ini, Java Jazz Festival juga secara tidak langsung telah mengedukasi pengunjung untuk memilah sampah. Salah satu pengunjung, Angel menilai, dengan adanya tempat sampah terpilah dirinya menjadi teredukasi.
“Dengan adanya pemilahan jadi merasa terbantu untuk tahu sampah yang mau dibuang ini masuknya dalam jenis apa. Selain itu juga jadi teredukasi buat diri sendiri dengan melihat informasi atau petunjuk di tempat sampah,” ucap Angel.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin