Malang (Greenersmagz) – Seekor macan kumbang (Panthera Pardus melas) hari ini tiba-tiba memasuki permukiman warga di kaki Gunung Semeru yang berada di Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Macan yang usianya sekitar tiga tahun ini turun dari kawasan Taman Nasional bromo Tengger Semeru dan melintas beberapa desa di lereng Gunung Semeru.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, mengatakan, macan kumbang telah melukai tiga orang, dua di antaranya polisi dan seorang anggota TNI. “Identitasnya belum tahu, mereka dirawat di Rumah Sakit Bayangkara Lumajang,” kata Kepala Balai Besar TNBTS, Rabu (2/10/2013).
Saat ini, kata Ayu, BB TNBTS bersama polisi, tentara, BKSDA dan Taman Safari Indonesia II Prigen tengah berusaha melumpuhkan macan ini. Petugas juga berusaha melumpuhkan macan tutul dengan tembakan bius. Posisi terakhir macan tutul, kata Ayu, berada di Dusun Wangkit Sentul Desa Sumber Suko Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang.
Meski telah ditembak dengan dua peluru bius, namun macan kumbang berhasil menyerang dan melukai petugas. Setelah itu, macan dengan gesit berlari melintasi lima desa di kaki Gunung Semeru di Kecamatan Senduro.
Menurut Ayu, macan akan dilumpuhkan dulu agar bisa direhabilitasi ke kawasan asalnya. Ia juga tak mengetahui penyebab konflik macan dengan warga. Namun, diduga karena karena terlepas dari induk atau tersesat. “Persediaan pakan melimpah dan air mencukupi di dalam hutan meski musim kemarau,” ujarnya.
Meski demikian, petugas masih berjaga-jaga di sekitar lokasi terakhir untuk menghindari agar tidak menyerang warga lainnya. Ia berharap, macan bisa dilumpuhkan agar bisa direhabilitasi ke tempat asalnya.
ProFauna Indonesia menilai, turunnya macan turun ke permukiman karena mengalami disorientasi medan dan habitatnya terganggu akibat pembalakan liar di kawasan taman nasional. Ini menyebabkan konflik antara satwa dengan penduduk. “Habitatnya terganggu karena pembalakan, kami punya bukti fotonya,” ujar Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nur Sahid.
Tak hanya karena pembalakan, habitatnya rusak juga adanya pembukaan jalan pintas yang membelah hutan. Jalan itu menghubungkan Jemplang-Senduro. Akibatnya, satwa yang memiliki daya jelajah luas mengalami gangguan atau disorientasi medan dan bisa tersesat turun masuk ke kawasan hutan industri Perum Perhutani kemudian melintasi ladang penduduk dan perkampungan.
ProFauna meminta BB TNBTS mengawasi ketat kawasannya untuk mencegah pembalakan liar kawasan hutan lindung. Sebab, kawasan BB TNBTS merupakan habitat macan tutul, macan kumbang, rusa, lutung jawa dan monyet ekor panjang, dan satwa lainnya seperti berbagai jenis burung predator seperti elang jawa dan lainnya. Sekitar 50 Lutung Jawa di kawasan Ireng Ireng yang tak jauh dari lokasi macan tutul konflik dengan warga juga pernah dilepaskan ProFauna. Sehingga kawasan ini memang merupakan habitat berbagai jenis satwa tersebut. (G17)