Ponorogo (Greeners) – Longsor susulan terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu 9 April 2017, pukul 11.45 WIB. Timbunan material tanah bercampur air dari longsor pertama, tiba-tiba ambrol dan mengalir di sejumlah titik pencarian.
Peristiwa ini terjadi saat ratusan anggota Tim Search and Rescue (SAR) gabungan yang sedang melakukan upaya penyisiran korban yang hilang di Sektor A, Sektor B, Sektor C dan Sektor D. Ratusan anggota SAR dan sejumlah operator alat berat yang beroperasi mengalami kepanikan dan langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Salah satu alat berat di sektor D yang ditinggalkan operatornya terseret arus longsor dan tertimbun. Longsor juga menyebabkan dua rumah roboh, lima sepeda motor dan dua unit mobil tertimpa longsor.
“Rumah yang roboh sebelumya masih dalam kondisi utuh dan digunakan untuk posko dapur umum. Sedangkan dua unit mobil yang tertimbun, masing-masing satu unit jenis Panther milik relawan dan mobil jenis dobel kabin milik unit K-9 Polda Jatim. Tiga ekor anjing pelacak juga terjebak di dalam mobil yang tertimbun,” kata salah seorang anggota SAR, Beny Sukamto.
BACA JUGA: Longsor Ponorogo, Pemerintah Akan Relokasi 32 Rumah Warga
Karena pergerakan material tanah bercampur lumpur masih terus terjadi, aparat kepolisian, TNI dan tim evakuasi berusaha mengevakusi puluhan warga yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Banaran, sebuah perkampungan di bawah sektor D, yang selama ini jadi lokasi penampungan sementara.
“Material tanah terus bergerak dari atas ke bawah bahkan air dari longsoran itu sudah sampai di jembatan. Warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” terang Beny.
Menyikapi longsor susulan tersebut, pemerintah daerah langsung menggelar rapat untuk mengevaluasi proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan. Rapat diikuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, BPBD Kabupaten Ponorogo, Bupati Ponorogo, Kapolres Ponorogo, Dandim, Basarnas, Kepala Dasa, Kepala Dusun serta warga setempat.
“Hasil rapat koordinasi dengan seluruh stakeholder bahwa evakuasi dihentikan karena membahayakan tim SAR jika diteruskan,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.
BACA JUGA: Pencarian Korban Longsor Ponorogo Terkendala Cuaca, 25 Jiwa Masih Tertimbun Tanah
Komandan Tim Basarnas, Asnawi Suroso, mengungkapkan beberapa jam sebelum terjadi longsor susulan, Tim SAR berhasil menemukan jenazah satu korban di Sektor A. Jenazah korban keempat tersebut orang dewasa dan kondisinya membusuk.
Pihaknya belum mengetahui identitas jenazah yang ditemukan tersebut karena masih dalam indentifikasi Tim DVI Polda Jatim.
“Korban ditemukan pukul 08.30 WIB, tertimbun tanah di Sektor A. Jenazah telah dievakuasi ke RSUD dr Harjono untuk dilakukan identifikasi tim DVI Polda Jatim,” kata Asnawi Suroso.
Sebenarnya, pihaknya akan mengintensifkan proses pencarian di sekitar lokasi penemuan karena dimungkinkan masih ada korban lain. Namun karena terjadi lonsor susulan, pencarian terpaksa dihentikan.
Sampai Minggu 9 April, jumlah korban hilang yang berhasil ditemukan sebanyak empat orang, dengan rincian tiga korban ditemukan di sektor C dan satu korban di sektor A. Masih ada 24 korban lainnya masih tertimbun longsor.
Penulis: MA/G12