Jakarta (Greeners) – Forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari mendeklarasikan Visi Kabupaten Lestari 2030 untuk mendukung prioritas nasional pembangunan inovatif berbasis lingkungan. Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari periode 2017-2021, Dodi Reza Alex Noerdin, menyampaikan komitmen tersebut dalam rapat yang berlangsung pada Senin, 5 Juli 2021.
“Kami menegaskan komitmen anggota LTKL untuk mendukung prioritas nasional Republik lndonesia lewat model pembangunan yang inovatif, bisa menjaga lingkungan, sekaligus mensejahterakan masyarakat,” ucapnya.
Dodi yang juga merupakan Bupati Musi Banyuasin, mengatakan turut bekerja sama dengan berbagai pihak lintas sektor untuk melindungi 50 persen dari total ekosistem jurisdiksi kabupaten. Ia juga memastikan setidaknya satu juta keluarga yang hidup di sekitar ekosistem penting di kabupaten dapat meningkat kesejahteraannya. “Ini berarti pemberdayaan UMKM, pengembangan desa, dan hilirisasi produk bernilai tambah,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut juga hadir perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
(APKASI), seluruh perwakilan kabupaten anggota serta perwakilan jejaring mitra swasta, mitra pembangunan, masyarakat sipil, dan kaum muda.
Kabupaten Sintang Terpilih Menjadi Pemimpin LTKL 2021-2024
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) adalah asosiasi pemerintah kabupaten yang dibentuk dan dikelola oleh pemerintah kabupaten. Tujuannya untuk mewujudkan pembangunan lestari yang menjaga lingkungan dan mensejahterakan masyarakat lewat gotong royong.
Forum ini juga merupakan kaukus dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang berdiri sejak Juli 2017. Saat ini, LTKL memiliki sembilan kabupaten anggota yang berada di enam provinsi. Di antaranya Siak, Musi Banyuasin, Sintang, Sigi, Gorontalo, Bone Bolango, Aceh Tamiang, Sanggau, dan Kapuas Hulu. Kabupaten tersebut bekerja berdampingan dengan 21 jejaring mitra.
Selain penjabaran Visi Kabupaten Lestari 2030, rapat tersebut juga melaksanakan pemilihan ketua umum yang berlangsung tertutup. Kabupaten anggota LTKL menyepakati bahwa Kabupaten Sintang resmi terpilih menjadi Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari periode 2021-2024.
Wakil Bupati Sintang, Yoseph Sudiyanto, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para anggota yang telah memilih Kabupaten Sintang untuk memimpin LTKL selanjutnya. Ia mengatakan berusaha untuk membawa Kabupaten Sintang ke arah yang lebih baik dan maju bersama dengan kabupaten lainnya.
“Terima kasih atas kepercayaan seluruh anggota telah memilih Kabupaten Sintang. Kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh kabupaten dan seluruh pihak untuk menjalankan amanah ini,” katanya.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai Acuan Pembangunan Berkelanjutan
Untuk mencapai visi kabupaten lestari perlu kesiapan dan integrasi para mitra strategis. Terutama untuk mendukung program-program LTKL yang sejalan dengan target pembangunan nasional.
Menurut Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Drs. Nyoto Suwignyo, MM, kelestarian harus dipertahankan untuk membangun daya saing. Ia pun meminta seluruh daerah menjadikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai latar belakang teknokratik dalam desain RPJMD 2021-2026. Sedangkan untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Ia menyebut bahwa RTRW harus bisa berkontribusi langsung ke RPJMD.
“Jika data yang dimiliki daerah itu baik, kita bisa mendesain RPJMD yang lebih baik juga. Lewat sinergi dengan asosiasi daerah seperti ini, target nasional akan bisa dicapai lebih efektif,” ucapnya.
Adapun Bupati Gowa dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Adnan Purichta Ichsan, mengatakan pembangunan ekonomi di masa pandemi membutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk mencapai target nasional. Salah satunya melalui peningkatan akses investasi berkualitas bagi daerah dengan pendekatan ekonomi lestari. Selain itu, mendorong seluruh kabupaten untuk mengembangkan industri bernilai tambah basis alam yang diproduksi secara lestari oleh usaha masyarakat seperti UMKM dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Penulis: Zahra Shafira
Baca juga: Kabupaten Sintang Terapkan Program Kelapa Sawit Berkelanjutan
Baca juga: YPBB: Bisnis Ramah Lingkungan Harus Perhatikan Detail