Jakarta (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak masyarakat berkontribusi menekan penyebaran virus Covid-19 sekaligus memulihkan lapisan ozon dan mencegah pemanasan global.
Dunia memperingati hari ozon setiap 16 September. United Nations Environment Programme (UNEP) mengambil tema “Keeping Us, Our Food and Vaccines Cool” dalam peringatan hari ozon tahun 2021.
“Mari kita jadikan peringatan hari ozon tahun 2021 ini sebagai momentum bagi seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam menekan penyebaran virus Covid-19, memulihkan lapisan ozon dan mencegah pemanasan global,” kata Menteri Siti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/09/2021).
Menteri Siti menambahkan, dengan beragamnya jenis vaksin Covid-19, membutuhkan dukungan rantai pendingin. Peran rantai pendingin ini untuk memastikan kualitas vaksin terjaga sejak proses produksi, distribusi, hingga saat pelaksanaan vaksinasi. Setiap jenis vaksin memiliki pengaturan temperatur yang berbeda-beda. Vaksin Covid-19 membutuhkan peralatan refrigerasi dan bahan pendingin yang sesuai dengan ketentuan Protokol Montreal untuk mencapai temperatur yang dibutuhkan.
Protokol Montreal memayungi pengendalian konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dan Hydrofluorocarbon (HFC) di tingkat global. Masyarakat memerlukan akses berkelanjutan pendinginan dengan cara menurunkan konsumsi HFC, meningkatkan efisiensi energi. Selain itu perlu menciptakan teknologi yang ramah lapisan ozon dan iklim.
Vaksin Covid-19 Membutuhkan Pendingin Ramah Lapisan Ozon
Rantai pendingin berkualitas penting untuk memastikan produksi hasil pangan tidak menyusut atau terbuang, saat produksi hingga distribusi ke konsumen. Perkembangan rantai pendingin juga menguntungkan penyimpanan obat dan vaksin.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dalam pernyataan resmi nya menyampaikan, Protokol Montreal telah mengalami perkembangan signifikan dengan adanya Amendemen Kigali tentang penurunan konsumsi HFC. Amandemen mengatur perlindungan lapisan ozon dan upaya mencegah dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Amendemen Kigali mengatur upaya mencegah kenaikan temperatur bumi sebesar 0,4 derajat Celcius pada akhir tahun 2100. Amendemen ini membantu menjaga ketahanan pangan (food security) dan mencegah kehilangan bahan pangan (food loss), terutama di negara berkembang. Pendinginan ramah lapisan ozon membantu dunia menangani pandemi Covid-19. Alat pendingin ini memastikan vaksin terdistribusi ke seluruh penjuru dunia dalam kondisi aman dan berkualitas.
Masing-masing jenis vaksin memiliki pengaturan temperatur yang berbeda-beda. Berbagai jenis vaksin ini membutuhkan jenis peralatan refrigerasi dan bahan pendingin ramah lapisan ozon dan untuk mencapai temperatur yang dibutuhkan serta sesuai dengan ketentuan Protokol Montreal.
Protokol Montreal sebagai payung pengendalian konsumsi BPO dan HFC di tingkat global telah banyak berperan dalam perkembangan bahan pendingin untuk keperluan refrigerasi pada sektor manufaktur maupun pemeliharaan (servicing).
Peraturan Mewajibkan Teknisi dan Alat Servis Pendingin Bersertifikat
Perkembangan dunia pendingin menuntut tersedianya teknisi yang kompeten untuk menangani berbagai jenis bahan pendingin dan sistem refrigerasi untuk berbagai kebutuhan. KLHK menerbitkan Peraturan Menteri LHK Nomor 73 Tahun 2019 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Bagi Teknisi Refrigerasi dan Teknisi Tata Udara. Peraturan ini mewajibkan sertifikasi teknisi mulai tanggal 18 Oktober 2021. KLHK juga akan memberikan bantuan 49 peralatan servis bagi bengkel pada tahun ini.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi saat peringatan hari ozon menyerahkan 12 set peralatan servis kepada 4 bengkel di wilayah Jabodetabek. Tiga bengkel di wilayah Sumatera, 2 bengkel di wilayah Kalimantan dan 3 bengkel di wilayah Sulawesi juga menerima bantuan tersebut.
“Penting bagi semua pihak terkait untuk saling bekerja sama agar dapat mendukung penyediaan rantai pendingin yang baik bagi penyimpanan serta distribusi pangan dan juga menjamin kualitas vaksin di tingkat nasional,” ungkap Laksmi.
KLHK mengajak masyarakat berkontribusi menekan penyebaran virus Covid-19, sekaligus memulihkan lapisan ozon dan mencegah pemanasan global.
Penulis: Ari Rikin