Jakarta (Greeners) – Setelah merilis hasil investigasi terhadap beberapa produk merchandise Piala Dunia yang menyatakan bahwa sepatu bola, sarung tangan, termasuk bola resmi Piala Dunia ‘Brazuca’ mengandung bahan kimia berbahaya, kembali organisasi pecinta lingkungan Greenpeace membeberkan bukti pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan oleh produsen perlengkapan olahraga ternama, adidas.
Para aktivis Greenpeace mendatangi pabrik adidas di Indonesia yang berada di Serang, Banten pada Rabu (21/05) kemarin. Di sana, mereka membentangkan sebuah spanduk berukuran raksasa yang bertuliskan “Adidas: Don’t Foul The Environment” (jangan curangi lingkungan), di sebuah lapangan bola dekat dengan fasilitas produksi adidas. Fasilitas ini diketahui memproduksi berbagai merchandise dan perlengkapan olahraga resmi adidas untuk Piala Dunia 2014.
Selain itu, mereka juga membentangkan spanduk lainnya yang bertuliskan “What’s in there?” (ada apa di dalam sana?) dekat sebuah kolam berisi air yang nampak keruh. Terlihat dalam foto yang dirilis Greenpeace tersebut, sebuah lubang pipa limbah mengalirkan limbah cair berwarna kehitaman dan pabrik produksi nampak pada latar belakang.
“Kami berada disini hari ini untuk menyerukan kepada adidas agar mengungkapkan tentang bahan kimia yang digunakan untuk membuat produk ikonik yang dijual dan dipakai oleh pemain sepak bola di seluruh dunia. Sudah saatnya mereka bertindak dengan transparansi dengan mengungkapkan informasi buangan bahan kimia kepada publik,” kata Ahmad Ashov, Jurukampanye Detox Greenpeace Indonesia pada siaran pers yang diterima redaksi Greeners (21/05).
Sebelumnya, Greenpeace menyatakan bahwa pada sepatu bola ikonik adidas ‘Predator’ ditemukan PFC dengan kadar 14 kali dari batas yang ditentukan oleh perusahaan itu sendiri. Selain itu, beberapa sepatu bola dan sarung tangan kipper merek Nike dan Puma yang diuji juga dinyatakan mengandung bahan kimia berbahaya.
Greenpeace melaporkan adanya indikasi kesengajaan penggunaan bahan kimia, seperti nonylphenol ethoxylates (NPE), perfluorinated chemical (PFC),dan dimethylformamide (DMF) dalam proses produksi sepatu bola, sarung tangan kipper, kaus bola, juga bola kaki merchandise Piala Dunia. Zat kimia berbahaya ini dapat larut dari produk ke lingkungan. Beberapa bahan kimia ini berpotensi menyebabkan gangguan hormonal, racun bagi sistem reproduksi, hingga kanker.
Sebelumnya, pihak adidas sempat menyatakan bahwa semua produk adidas telah memenuhi persyaratan hukum dan standar kesehatan yang disampaikan oleh Welliam Lauw, Asisten Manager, Brand Communications and Sports Marketing PT adidas Indonesia. (klik disini). Namun, dengan adanya foto-foto terbaru dari Greenpeace ini dan hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak adidas.