Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan kondisi terkini Giring, seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang ditemukan terluka akibat terkena jerat warga yang dititipkan di Pusat Pelatihan Gajah (PPG) Seblat Bengkulu Utara, sudah lebih baik dan berada di Taman Safari Indonesia.
Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Tahrir Fathoni mengatakan, kondisi Giring sudah lebih baik dari sebelumnya setelah mendapat perawatan dari dokter-dokter ahli di Taman Safari. Kakinya yang diduga terkena infeksi juga telah pulih.
“Giring sudah pulih. Hari ini kan Ibu Menteri LHK mengunjungi Taman Safari. Selain memberi beberapa nama (pada satwa), ia juga akan melihat langsung kondisi Giring,” katanya, Jakarta, Sabtu (11/06).
Setelah ini, lanjut Tahrir, beberapa pihak akan memantau dan mendiskusikan apakah Giring akan kembali dilepasliarkan ke alam habitatnya atau tidak. Namun, sebelumnya akan ada pengujian fisik dan mental. Fathoni menjelaskan bahwa hal tersebut harus menunggu hasil uji dari tim dokter dan tim ahli.
“Nanti akan diuji apakah bisa untuk dilepasliarkan. Namun jika tidak bisa, Giring akan tetap di Taman Safari dan menjadi indukan bersama harimau yang lain,” katanya.
Sebagai informasi, Giring merupakan seekor harimau sumatera jantan yang diselamatkan oleh BKSDA Bengkulu saat terkena jaring yang dipasang warga di Kabupaten Seluma, Bengkulu pada Februari 2015. Warga menjaring harimau ini setelah sebelumnya terlibat konflik dengan warga desa setempat yang menyebabkan korban jiwa. Salah satu warga meninggal dalam konflik tersebut.
Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera memindahkan Giring karena kondisi harimau ini sudah mulai tidak sehat dan dikhawatirkan mati.
Penulis: Danny Kosasih