KLHK Intensifkan Pengendalian Karhutla Jelang Asian Games 2018

Reading time: 3 menit
pengendalian karhutla
Ilustrasi. Foto: pxhere.com

Jakarta (Greeners) – Memasuki musim kemarau dan mendekati pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta pada Agustus hingga awal September mendatang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meningkatkan kesiapsiagaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan bahwa Manggala Agni sebagai ujung tombak KLHK harus senantiasa menjalin sinergi dengan para pihak di tingkat tapak untuk bersama-sama mencegah dan menangani karhutla.

“Kami memang intensif untuk karhutla ini, saya pagi-sore mengecek hotspot-nya. Saya juga melihat bahwa kelembagaan yang lebih mapan dan sistem koordinasi jauh lebih baik membuat karhutla ini mudah ditangani. Tapi pada dasarnya sudah dua tahun ini kita berhasil mengatasi karhutla,” ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya, Senin (25/06/2018).

Sesuai Surat Keputusan Menteri LHK Nomor: SK.224/MENLHK/PPI/PPI.4/5/2018 tentang Penanganan Khusus Krisis Kebakaran Lahan/Hutan dalam Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam SK tersebut diperintahkan untuk (1) Membentuk Tim Kerja Klarifikasi Pelanggaran Izin Karena Kebakaran Hutan dan Lahan, (2) Membentuk Posko Krisis Kebakaran Lahan/Hutan, (3) Membentuk Tim Kerja Pendamping Daerah, (4) Melakukan pembagian data personel Manggala Agni dan kelengkapan peralatannya ke daerah-daerah krisis.

Siti Nurbaya juga menegaskan kembali kepada semua unit Eselon I untuk memberikan perhatian pada Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Luwu, Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten Morowali, dan Papua khususnya Kabupaten Merauke.

“Kementerian LHK sendiri sudah menurunkan kesatuan posko di daerah-daerah untuk semakin dekat dengan hotspot-hotspot karhutla dan juga masyarakat tentunya. Paramater kualitas udara merupakan informasi yang sangat penting untuk mengetahui kondisi cuaca suatu wilayah, sehingga harus dipantau setiap hari di posko pada setiap provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan,” kata Siti.

BACA JUGA: Jelang Asian Games, KLHK: Udara Jakarta-Palembang dalam Kondisi Baik 

Berdasarkan data KLHK, tingkat kebakaran pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 34,07%, dibandingkan dengan kebakaran pada tahun 2016 dan sebesar 88,23% dibandingkan tahun 2015. Pengurangan jumlah hotspot selama 2015 – 2017 berturut-turut adalah 21.929 (2015), 3,915 (2016), dan hanya 2.581 (2017). Sedangkan emisi dari kebakaran gambut pada tahun 2017 yaitu 12,5 juta ton CO2e atau 1,56% dibandingkan emisi tahun 2015.

“Selain itu, disiapkan juga 18 pesawat yang berada di Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat. karena jumlah hotspot lebih tinggi 115% dibandingkan tahun lalu di ketiga lokasi tersebut. Ada beberapa provinsi yang titik hotspot-nya mulai muncul, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur,” ujar Siti.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan mengatakan bahwa berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Karhutla KLHK melalui satelit NOAA, hotspot di wilayah Sumatera Utara dari Januari hingga 8 Juni 2018, terpantau 16 hotspot. Berdasarkan satelit TERRA/AQUA (NASA) dengan confidence level tercatat 14 hotspot.

“Kondisi ini tentu harus diwaspadai agar potensi kebakaran dapat terus ditekan, apalagi menjelang Asian Games 2018 di Palembang. Selain Sumatera Selatan, wilayah di sekitarnya seperti Riau, Jambi dan Sumatera Utara harus siap siaga mencegah gangguan asap dari karhutla. Bersama-sama kita sukseskan Asian Games 2018 bebas asap,” kata Raffles.

BACA JUGA: Pengelolaan Sampah Asian Games Terapkan Konsep Less Waste

Menurut Raffles, kesiapan pengendalian karhutla pada saat Asia Games ke-18 seperti kegiatan patroli terpadu yang telah berjalan di provinsi-provinsi rawan karhutla dinilai cukup efektif menekan potensi karhutla. Ia juga yakin jika agenda Pilkada tidak akan menurunkan kesiapsiagaan para pihak dalam pengamanan karhutla.

KLHK telah melakukan berbagai upaya pencegahan karhutla di provinsi rawan karhutla, seperti Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Penyiapan sumber daya manusia dan peralatan pemadaman api telah dilaksanakan KLHK sejak awal tahun 2018, baik oleh Manggala Agni maupun Brigdalkarhutla Taman Nasional dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

“Semua kekuatan sudah dikerahkan untuk melakukan kegiatan seperti patroli terpadu pencegahan karhutla, pemeriksaan lapangan hotspot dan pemadaman dini, sosialisasi dan penyadartahuan masyarakat, pembentukan dan pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA), serta peningkatan sarana dan prasarana pengendalian karhutla,” kata Raffles.

Penulis: Dewi Purningsih

Top