Jakarta (Greeners) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jendral (Ditjen) Pengelolaan Ruang Laut KKP telah meluncurkan program Pedoman Pemanfaatan Zona Perikanan Berkelanjutan Kawasan Konservasi Perairan untuk Penangkapan Ikan oleh Masyarakat Lokal dan Tradisional melalui Kemitraan.
Direktur Jendral Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti mengatakan, dalam pedoman ini keterlibatan nelayan akan menjadi langkah utama dalam melaksanakan konservasi secara nasional di kawasan perairan. Termasuk untuk mewujudkan target kawasan konservasi laut seluas 20 juta hektar pada 2020.
BACA JUGA: 27 Juta Hektar Kawasan Konservasi Ditargetkan Jadi Destinasi Wisata Bahari
“Sekarang baru 17,3 juta hektar yang sudah ada, makanya kita butuh komitmen semua pihak agar 2020 nanti bisa terwujud target 20 juta hektar itu,” ujarnya, Jakarta, Senin (20/02).
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Agus Dermawan menjelaskan bahwa pedoman tersebut merupakan acuan bagi pengelola kawasan konservasi perairan. Pedoman ini juga menjadi acuan bagi masyarakat lokal dan tradisional di sekitar kawasan konservasi perairan dalam kerja sama pengelolaan dan pemanfaatan zona perikanan berkelanjutan.
BACA JUGA: Pengelolaan Tujuh Taman Nasional Laut Masih Dalam Otoritas KLHK
Menurut Agus, selama ini pengelolaan kawasan konservasi perairan berjalan baik berkat adanya dukungan mitra dan pelaku usaha dalam melakukan peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan. Keberadaan dan dukungan para mitra kerja dari kalangan pemerintah dan organisasi non pemerintah (NGO), seperti RARE, WWF Indonesia, WCS, TNC, CI Indonesia dan beberapa mitra kerja lokal sangat berpengaruh terhadap kunci keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi perairan.
“Pedoman ini merupakan hasil kerja dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah namun juga dukungan dari kalangan pakar, NGO dan sejumlah pelaku usaha. Dukungan dan partisipasi aktif masyarakat akan ikut menjaga keberadaan kawasan konservasi perairan dan ikut memastikan agar pengelolaannya berjalan dengan baik,” kata Agus.
Penulis: Danny Kosasih