Jakarta (Greeners) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia mendukung rencana swasembada garam untuk mengurangi tren impor garam yang semakin tinggi setiap tahun. Swasembada garam juga diperlukan untuk meningkatkan produksi garam nasional, baik dari sisi produktivitas maupun kualitas.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP, Sudirman Saad, mengatakan, masih ada sikap skeptis yang cukup sulit mengenai lahan di masyarakat, seperti sulitnya perizinan dan iklim yang tidak sama dengan di Australia. Oleh karena itu, ia mengatakan, Menteri KKP Susi Pudjiastuti telah memberi beberapa masukan.
“Masukan Ibu Menteri, petani garam itu harus diedukasi, lalu industri dan pengusaha garam harus investasi membantu petani garam meningkatkan kualitasnya,” katanya, Jakarta, Senin (09/03).
Selain itu, Sudirman mengatakan bahwa KKP akan membuka kesempatan kepada investor untuk menjajaki lahan baru yang bisa digunakan sebagai tambak garam guna mempercepat swasembada garam. KKP, lanjutnya, telah mendapat informasi mengenai lahan yang menganggur di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur yang bisa dimanfaatkan sebagai tambak garam.
“Bila lahan ini diproses untuk tambak garam, akan ada tambahan produksi sekitar 600.000 ton. Penambahan produksi ini dengan asumsi produktivitas garam sebesar 120 ton per hektare dengan luas tambak 5.000 hektare,” tandasnya.
(G09)