Jakarta (Greeners) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) berencana targetkan penanganan sampah plastik laut di lima destinasi wisata pada tahun 2018. Lima lokasi prioritas tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Mandalika, Labuhan Bajo, Borobudur dan Toraja.
Mengutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Budaya Maritim Kemenko Maritim Safri Burhanuddin mengatakan, peningkatan kesadaran lingkungan melalui pendidikan sekaligus memperbaiki fasilitas pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil dan daerah pesisir akan menjadi bagian besar dari upaya pengelolaan ini.
BACA JUGA: Atasi Masalah Sampah, Pemerintah Daerah Diminta Kreatif dan Inovatif
“Kami memiliki target Quick Win untuk memerangi sampah plastik laut di lima destinasi wisata tersebut pada tahun 2018,” terangnya saat memberikan pidato kunci dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) High-Level Meeting on Accelerating Waste Management Solutions to Reduce Marine Litter, di Bali, Rabu (06/09).
Safri menegaskan bahwa ancaman utama keanekaragaman hayati laut dan pesisir saat ini adalah sampah plastik laut dan mikro plastik. Para pakar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyatakan 83 persen sampah yang mengapung di laut dan pantai adalah sampah plastik. Penanganan masalah sampah ini pun diakuinya harus ditangani secara terintegrasi, baik dari tataran kebijakan hingga pengawasan implementasi kebijakan penanganan sampah plastik, khususnya sampah plastik laut.
BACA JUGA: Menko Maritim Sebut Sampah Laut Indonesia Tertinggi Setelah Cina
Indonesia, lanjutnya, telah mengembangkan Rencana Aksi Nasional untuk memerangi Sampah Plastik Laut yang terdiri dari empat pilar utama, yaitu Pertama, perubahan perilaku; Kedua, mengurangi sampah plastik yang berasal dari daratan; Ketiga, mengurangi sampah plastik di daerah pesisir dan laut; Keempat, penegakan hukum, mekanisme pendanaan, penelitian-pengembangan (inovasi teknologi) dan penguatan institusi.
“Sejalan dengan penyusunan rencana aksi ini, kolaborasi bilateral dan regional juga kerja sama pemerintah dan swasta harus terus digalang untuk mengendalikan sampah plastik laut. Upaya pengendalian mutlak dilakukan melalui pemantauan dan pengumpulan sampah plastik dari laut dengan menggunakan teknologi yang relevan untuk menjamin hasilnya,” kata Safri.
Penulis: Danny Kosasih