Jakarta (Greeners) – Menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, sampah yang timbul setiap hari dari wilayah DKI Jakarta mencapai minimal 6 ribu ton perhari. Hanya dalam dua hari saja timbulan sampah DKI Jakarta setara dengan luasan Candi Borobudur.
Sebagai Daerah Khusus Ibukota, Jakarta tentu menjadi pusat kegiatan segala jenis aktifitas warga Indonesia. Sebagai pusat kota banyak kegiatan/event yang diselenggarakan dalam rangka promosi, edukasi atau hanya untuk hiburan. Setiap penyelenggaraan event tentu akan mengundang banyak pengunjung. Bisa dibayangkan apabila setiap pengunjung event rata-rata menghasilkan dua kilogram sampah, maka berapa sampah yang dihasilkan dalam satu event yang mendatangkan seribu bahkan hingga puluhan ribu pengunjung?.
Sejak tahun 2008, Kementerian Lingkungan Hidup bersama dengan Greeners Magazine (greenersmagz.com) mengembangkan program Zero Waste Event (ZWE) dalam beberapa kali pelaksanaan event besar di wilayah Jakarta. Dibantu oleh dukungan pihak swasta yang berperan sebagai sponsor, ZWE mengajak ribuan pengunjung event untuk berpartisipasi memilah sampah di sumbernya melalui aktifitas yang mudah dan menyenangkan. Tercatat dalam event Java Jazz Festival tahun 2008 & 2009, Jak Jazz 2009 dan Pekan Lingkungan Indonesia tahun 2009, 2010 dan 2011 program ZWE dengan sukses dilaksanakan.
Pada pelaksanaan Pekan Lingkungan Indonesia 2011 tahun lalu, program ZWE dilaksanakan menggunakan nama “Kampung 3R”, dengan tujuan untuk lebih memberikan ruang terhadap kampanye pengelolaan sampah yang lebih luas lagi.
Syaiful Rochman selaku penanggungjawab program “Kampung 3R” menjelaskan pada dasarnya “Kampung 3R” harus menjadi bagian dalam penyelenggaraan event itu sendiri. “Kampung 3R bisa diterapkan hampir pada seluruh jenis event, indoor maupun outdoor, selayaknya memang setiap event menerapkan program ini dalam rangka turut serta mengurangi timbulan sampah atas penyelenggaraan event tersebut” jelasnya. Ia menambahkan bahwa “Kampung 3R” juga berperan sebagai area khusus edukasi sampah bagi pengunjung event yang tengah berjalan, sehingga pengunjung bisa mengalami langsung proses pemilahan atas sampahnya sendiri.
Tahun ini “Kampung 3R” akan digelar pada pelaksanaan Pekan Lingkungan Indonesia (PLI) yang bertempat di Hall Cendrawasih Jakarta Convention Centre pada tanggal 14 – 17 Juni 2012.
Selain menyebarkan wadah sampah dengan pemilahan sampah basah dan sampah kering sebanyak 10 titik, “Kampung 3R” akan bertugas untuk melakukan perhitungan berapa banyak sampah yang bisa dikelola selama 4 hari. Seluruh sampah hasil “tangkapan” akan dilaporkan pada penutupan acara PLI 2012.
Disamping itu dalam area booth “Kampung 3R” disajikan dekorasi yang terbuat dari bahan daur ulang yang sekaligus sebagai ajakan bagi pengunjung untuk mulai memanfaatkan sampah yang ada disekitarnya.
Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup Ilyas Asaad menyampaikan bahwa pihaknya sangat menghargai apa yang dilakukan greenersmagz.com dan semua pihak yang mengembangkan program zero waste event. “Seperti itulah sebenarnya harapan pemerintah, bahwa seluruh stakeholder bersama melakukan pengelolaan lingkungan hidup dan seyogyanya pelaksanaan zero waste event menjadi program seluruh event yang dilaksanakan di tanah air” jelasnya.
Dukungan positif pun hadir dari PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PLN untuk menjadi salah satu sponsor “Kampung 3R” tahun ini.
“Sebagai pengelola pembangkit listrik, kami merasakan langsung betapa sampah seringkali mengganggu operasi pembangkit, yang dampaknya nanti diterima oleh konsumen.” Jelas Sekretaris Perusahaan PT Indonesia Power, Noesita Indriani, MBA. Ia juga mencontohkan bagaimana timbunan sampah menyebabkan waduk Saguling menjadi ‘septic-tank’ terbesar di dunia yang dampaknya bisa mengurangi umur pembangkit atau buruknya kualitas air sungai yang digunakan sebagai air pendingin untuk PLTGU Priok dan ekosistem pesisir Jakarta sehingga merusak peralatan pembangkit listrik.
Hal diatas membuat Indonesia Power ingin berbagi kesadaran untuk mengelola sampah dengan baik. “Ini dilakukan secara internal melalui program budaya perusahaan dan green office, program perbaikan lingkungan pesisir dan DAS, termasuk program pengelolaan sampah organik menjadi kompos atau biogas, daur ulang sampah kantor maupun berbagai kampanye dan pendidikan lingkungan, termasuk melalui Kampung 3R.” pungkas Noesita.
Dalam pelaksanaanya tahun ini, “Kampung 3R” di dukung oleh 15 relawan yang berperan sebagai edukator dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI DEPPERIN) serta akan mengundang sekitar seratus siswa/i sekolah dasar setiap hari untuk diberikan edukasi serta simulasi pemilahan sampah di lokasi.
Tim “Kampung 3R” akan memonitor seluruh sampah yang berhasil dipilah selama kegiatan dan akan melaporkannya kepada pihak penyelenggara pada waktu penutupan kegiatan pameran PLI 2012. Tentunya seluruh sampah yang terkumpul melalui “Kampung 3R” tidak akan disalurkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan akan dikelola oleh tim “Kampung 3R” sendiri untuk kepentingan kampanye selanjutnya. (G08)