Jakarta (Greeners) – Kegiatan kampanye Earth Hour 2012 yang dilakukan WWF Indonesia berupa pemadaman lampu dan alat elektronik selama satu jam dari 20.30 – 21.30 pada Sabtu (31/03/2012) di Jakarta berhasil menghemat 214 megawatt.
Manager Area PLN Menteng, Agus Sutopo mengatakan berdasarkan penghitungan PLN selama pelaksanaan Earth Hour satu jam terjadi penghematan listrik yang signifikan dari 3.251 megawatt menjadi 3.037 megawatt”.
“Jika tahun lalu hanya mampu menghemat listrik sebesar 170 megawatt, pada tahun ini pemadaman listrik selama satu jam Jakarta berhasil menghemat listrik sebesar 214 megawatt,” katanya disela-sela pelaksanaan Earth Hour di Arena Tiberica Park, Central Park, Jakarta Barat, Sabtu.
Selain menghemat listrik, satu jam Earth Hour juga mampu menghemat bahan bakar minyak (BBM) 64 kiloliter, dan menekan esensi emisi CO2 hingga 154 ton
“Artinya selama satu jam listrik dipadamkan untuk wilayah DKI Jakarta, bukan saja berhasil menghemat 214 megawatt listrik. Tapi, juga memiliki dampak pada penghematan lainnya,” ungkap Agus, Sabtu (31/3) malam.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengapresiasi positif warga Jakarta yang ikut menghemat listrik dengan menganggap sebagai pahlawan masa depan. “Saya bangga dengan warga Jakarta yang sudah menghemat energi, tetapi saya akan lebih bangga jika seluruh warga Jakarta menghemat energy,” kata Gubernur yang lebih akrab dipanggil Foke itu.
Dia mengajak warga Jakarta untuk mengubah gaya hidup dengan menghemat energi listrik, dari menghemat energi listrik kita dapat mengehemat BBM dan menekan emisi CO2.
Sedangkan Verena Puspawardani, Koordinator Kampanye Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia mengatakan kampanye Earth Hour 2012 mengusung tema “Ini Aksiku! Mana Aksimu?”.dengan maksud untuk memancing publik mengubah gaya hidup dengan mengangkat keberhasilan yang sudah dilakukan agar tidak ada keraguan. Earth Hour 2012 diikuti oleh beberapa komunitas dari 26 kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta.
Menurut CEO WWF-Indonesia Efransjah mengatakan, “Jakarta harus menjadi contoh karena memiliki potensi besar penghematan energi, termasuk menjadi salah satu kota pelopor gerakan orang muda. “Diluar dugaan, dari aksi yang awalnya ditargetkan di 7 kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, dan Surabaya, kini telah menjadi a ksi bersama di total 26 kota di Indonesia,” katanya.
Tepat pukul 20.30 – 21.30 WIB. seluruh lampu disekitar Arena Tibericca Park, Central Park, Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman dipadamkan. Lima ikon Jakarta juga ikut dipadamkan lampunya yaitu gedung balaikota Provinsi DKI Jakarta, Monas dan air mancurnya, air mancur patung Arjuna Wijaya di depan Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif, air mancur Bundaran Hotel Indonesia, dan Patung Pemuda di kawasan Senayan.
Di Arena Tibericca park, Mal Central Park ini sendiri penitia sudah menyiapkan 60 lilin sebagai pengganti lampu. Dan di jalan protokol seluruh lampu padam hanya rambu-rambu lalu lintas saja yang tetap dinyalakan. (G22)