Jakarta (Greeners) – Sepeda dan transportasi publik menjadi garda terdepan moda transportasi ramah lingkungan. Namun, Komunitas Bike To Work (B2W) mengungkap masih tingginya potensi kehilangan sepeda di area parkir transportasi publik, termasuk stasiun. Oleh sebab itu perlu jaminan keamanan parkir sepeda di Jakarta.
Ketua Umum B2W Fahmi Saimima mengatakan, aksi kriminal pencurian sepeda sangat tinggi dua tahun belakangan seiring maraknya pesepeda.
“Tempat yang paling sering dicuri adalah yang tak terpantau, jauh dari pengawasan karena tak terlindungi keamanannya meski di fasilitas publik seperti stasiun. Di sinilah B2W menyuarakan agar fasilitas publik itu harus ramah sepeda,” katanya di sela-sela diskusi bertajuk “Menuju Stasiun Ramah Sepeda” di Jakarta, akhir pekan lalu.
Fahmi menyebut, momentum penyesuaian tarif bahan bakar bersubsidi (BBM) saat ini berdampak signifikan terhadap kembali maraknya pengguna sepeda. Oleh karena itu, pemerintah harus mendukung pertumbuhan ekosistem pesepeda dengan fasilitas yang layak.
“Penyediaan fasilitas adalah kewajiban dari pengelola. Digunakan atau tidak, ramai atau tidak, adalah kewajiban pengelola untuk menjaga agar konsumen bisa menggunakan dengan aman dan nyaman,” ucapnya.
Laporan Pencurian Sepeda
Berdasarkan temuan B2W, sejak April 2021 sudah ada sebanyak 27 sepeda yang pesepeda laporkan hilang di area parkir stasiun Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Pihak pengelola stasiun tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kehilangan tersebut. Puncaknya, yakni ada salah satu stasiun yang justru menutup area parkir di stasiun sehingga membuat komunitas pesepeda geram.
Saat ini, kurang lebih terdapat lima kapasitas area sepeda yang ada di setiap stasiun di Jabodetabek. Fahmi menilai, jumlah kapasitas tersebut bisa ditambah seiring dengan maraknya para pengguna sepeda. Ia juga tak mempermasalahkan jika memang para pesepeda dibebankan tarif parkir seperti halnya sepeda motor atau mobil jika memang menjamin keamanan dan kenyamanan mereka.
“Ini bukan soal uang, tapi soal jaminan keamanan dan kenyamanan para pesepeda agar mendapat hak yang sama dengan pengguna kendaraan bermotor,” imbuhnya.
KCI Siap Bangun Area Parkir Sepeda
Sementara itu, Vice President PT KAI Commuter Indonesia (KCI) Teguh mohon maaf atas kurang optimalnya layanan penyediaan area parkir sepeda selama ini.
Teguh mengungkapkan, dalam seminggu ke depan pihak KCI akan menutup parkir sepeda di 10 stasiun commuter line untuk mereka relokasi. Penutupan area parkir tersebut bertujuan agar KAI Commuter dan KAI Daop 1 Jakarta memberikan pelayanan dan pengamanan yang lebih baik lagi.
Sepuluh stasiun itu antara lain Manggarai, Lenteng Agung, Pondok Ranji, Tanah Abang, Palmerah, Sudirman, Jurangmangu, Bekasi, Tangerang, dan Serang. Pihak PT KCI juga akan membangun bike shelter pada area parkir yang mudah petugas keamanan awasi.
Dalam pembangunan tersebut akan ada dua tipe ukuran parkiran sepeda, yakni 8 meter dengan kapasitas 10 sepeda, 8 sepeda lipat, terdapat locker dan cabin shower.
Sedangkan untuk tipe kedua, berukuran 6 meter yang dapat menampung kapasitas 15 sepeda, pada tipe ukuran ini tidak terdapat loker dan cabin shower. “Ini sudah semangat kami untuk memberikan layanan yang terbaik, apapun itu bentuknya sekecil apapun kami berikan yang terbaik. Jadi fasilitas parkir sepeda adalah salah satu wujud dari kami untuk memberikan layanan pada pelanggan,” tuturnya.
Terkait rencana tersebut, KCI akan menerapkan sejumlah aturan baru parkir sepeda di stasiun. Pesepeda wajib membawa kunci sepeda, jika tidak KCI melarang sepeda mereka parkir di stasiun. Pengguna (pesepeda) wajib meminta kunci tambahan ke petugas stasiun. Hal ini sekaligus menginformasikan identitas diri si pesepeda.
Setelah penguncian ganda sepeda, kunci tambahan harus pesepeda serahkan kembali ke petugas untuk ditukar dengan kartu parkir. Saat pengambilan sepeda akan ada verifikasi identitas atau nomor identitas lainnya. Kunci tambahan pesepeda serahkan kembali ke petugas sesaat setelah pengambilan sepeda.
Penulis : Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin