Indonesia Kirim Tim dan Bantuan ke Myanmar Pascagempa

Reading time: 3 menit
Indonesia kirim tim dan bantuan ke Myanmar pascagempa. Foto: BNPB
Indonesia kirim tim dan bantuan ke Myanmar pascagempa. Foto: BNPB

Jakarta (Greeners) – Indonesia mengirimkan tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar pascagempa untuk memberikan bantuan. Gempa Myanmar berkekuatan magnitudo 7,7 itu terjadi pada Jumat (28/3) dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto beserta perwakilan kementerian dan lembaga terkait melepas tim USAR tiga hari pascagempa. Suharyanto mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk dukungan Indonesia kepada negara yang sedang mengalami bencana.

β€œKami bergerak atas permintaan Myanmar. Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu, kemudian kami berkoordinasi,” ucap Suharyanto di Jakarta, Selasa (1/4).

Pengiriman bantuan ini merupakan hasil kesepakatan rapat tingkat menteri yang terlaksana satu hari setelah gempa. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno memimpin langsung rapat tersebut.

BACA JUGA: BNPB Catat Ada 277 Kejadian Bencana Alam hingga Februari

Pelepasan bantuan kali ini tidak hanya melibatkan tim USAR, melainkan juga perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebanyak 73 personel. Mereka akan bertugas selama dua minggu. Durasi penugasan dapat disesuaikan jika masih diperlukan bantuan.

Suharyanto juga mengungkapkan bahwa bantuan pada Myanmar ini merupakan salah satu yang terbesar. Sebab, TNI telah mengerahkan kekuatan dan armada. Kemudian, Kementerian Kesehatan menyiapkan satu tim kesehatan yang lengkap, meliputi dokter spesialis dan umum. Mereka juga menyiapkan obat-obatan, baik dari pemerintah atau swasta.

β€œBasarnas kemarin membawa tim gabungan TNI, POLRI, dan BNPB. Baznas dan beberapa organisasi kemasyarakatan turut membantu dan mendukung tim,” tambah Suharyanto.

Indonesia kirim tim dan bantuan ke Myanmar pascagempa. Foto: BNPB

Indonesia kirim tim dan bantuan ke Myanmar pascagempa. Foto: BNPB

Kirimkan Bantuan Logistik

Selain itu, pemerintah memberangkatkan Tim Aju beserta sejumlah bantuan logistik dan peralatan ke Myanmar menggunakan Hercules TNI AU.

Pada 31 Maret 2025, bantuan yang terkirim antara lain berupa 1.300 pouch biskuit protein, 500 paket makanan siap saji, 100 pakaian, dan 600 selimut dari BNPB. Selain itu, Kemenhan mengirimkan 20 set tenda pengungsi, 1.000 pcs sarung, dan 100 dus mie instan. Basarnas juga mengirimkan satu unit truk dan dua unit genset.

Pada 1 April 2025, bantuan logistik dan peralatan kembali mereka kirimkan menggunakan Hercules. Bantuan itu berisikan satu unit truk, tiga anjing K9, dan peralatan penyelamatan dari Basarnas. Kementerian Pertahanan juga mengirimkan 17 set tenda pengungsi dan tim pengawal satwa.

Berkolaborasi Beri Pertolongan

Sementara itu, tim misi kemanusiaan dari Indonesia untuk penanganan bencana gempa di Myanmar telah mendarat di Bandara Naypyidaw pada Selasa (1/4) pukul 14.00 waktu setempat. Tim terdiri dari personel Indonesia Search and Rescue (INASAR), anggota TNI, dan beberapa perwakilan lembaga.

Setibanya di Myanmar, tim INASAR langsung menuju lokasi Base of Operation (BoO) yang terletak di wilayah Naypyidaw. Tim Indonesia segera bergabung dengan tim USAR dari negara lain dan berkoordinasi dengan tim USAR Singapura selaku koordinator wilayah sektor pencarian di Naypyidaw dan Mandalay.

BACA JUGA: BNPB Siapkan Simulasi Penanggulangan Bencana di 5 Provinsi

Perwakilan tim Indonesia juga berkesempatan menemui Director General and Fire Brigade Commander Myanmar untuk permintaan penugasan. Tim INASAR diarahkan untuk melakukan asessmen dan perbantuan di perumahan pegawai negeri sipil daerah Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw Myanmar. Perumahan di sana runtuh dan diperkirakan masih ada korban tertimbun.

Tim INASAR yang terbagi menjadi tim Alfa dan Bravo, dikerahkan ke lokasi untuk melakukan proses operasi USAR di wilayah yang telah ditentukan. Pada Rabu (2/4), tim INASAR berhasil mengevakuasi tiga korban jiwa dari reruntuhan bangunan. Kondisi korban telah meninggal dunia.

Selain melaksanakan operasi SAR, tim Indonesia juga melakukan pelayanan medis kepada warga Myanmar. Tim Indonesia membuka pos kesehatan darurat di sekitar BoO Tim INASAR.

Hari ini, tim Indonesia akan melanjutkan pemetaan worksite yang diduga masih banyak korban jiwa yang terjebak di reruntuhan. Pemetaan tersebut melalui aplikasi ICMS serta melakukan evakuasi korban terdampak gempa.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top